Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Pengalaman: Rahasia Jitu Menjadi Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah

13 Mei 2024   21:25 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:29 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Semasa kuliah, saya seringkali mengikuti berbagai lomba Karya Tulis Ilmiah dan Essai Ilmiah. 

Ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang.  Saya juga mendapatkan banyak benefit dari kegiatan yang diikuti tersebut.

Mulai dari penghargaan, uang, piala, jalan-jalan gratis dan tentunya mendapatkan banyak sekali relasi setiap kali mengikuti kompetisi.

 Bahkan, kemampuan berfikir kritis saya juga lebih meningkat serta mampu mengembangkan inovasi dan kreativitas yang dimiliki.

Keuntungan berikutnya bagi saya, saya semakin terbiasa dalam menulis karya ilmiah. Ketika tugas akhir nanti, kita tidak kesulitan lagi karena sudah terbiasa dan publik speaking kita telah terlatih bagus lantaran sering mempresentasikan gagasan yang kita punya.

Berbagai macam lomba karya tulis ilmiah telah saya ikuti, baik itu di tingkat fakultas hingga tingkat nasional.

Dari pengalaman saya mengikuti berbagai kompetisi tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang selalu perlu diperhatikan agar mampu menjadi juara.

Ini mungkin dapat membantu kalian. Kalian tidak perlu khawatir karena semua teknik dan cara yang saya ajarkan sudah saya praktekan dan tentunya telah berhasil membawa saya memenangkan puluhan kompetisi penulisan.

Barangkali saya tidak perlu lagi menjelaskan apa itu Karya Tulis Ilmiah dan apa itu Essai. Kalian bisa saja mencari pengertian dan struktur penulisannya di internet. 

Biasanya, struktur penulisan memiliki format yang hampir sama saja namun sedikit berbeda tergantung panduan dari panitia penyelenggara lomba yang penting kalian harus paham membedakan Essai dengan lomba Karya tulis ilmiah (LKTI) terlebih dahulu.

Sering kali kita terkecoh dengan kedua format penulisannya, sehingga tulisan yang seharusnya untuk Essai malah dibuat seperti LKTI.

Nah, bagaimana caranya mengetahui perbedaan Essai dan LKTI? Cara yang paling mudah adalah membaca langsung contoh Essai dan KTI sehingga kalian bisa dengan mudah mengetahui di mana letak perbedaannya.

Dengan membaca contoh-contoh tersebut, kamu bisa menerapkan teknik ATM. Amati, teliti dan motivasi. Tapi ingat! Jangan sampai kamu plek keteplek alias plagiat!

Usahakan baca karya-karya yang sudah berhasil mendapatkan juara sesuai dengan karya yang akan kamu buat, dengan begitu kamu sudah mendapatkan gambaran tentang karya tulis yang hendak kamu tulis.

Okay, cukup dulu basa-basinya. Sebaiknya kita masuk ke tahap yang paling penting, yakni bagaimana caranya menjuarai lomba Karya Tulis Ilmiah dan Essai. Ini yang paling penting. 

Ada teknik-teknik tertentu yang barangkali tidak semua orang ketahui. Karena saya berbaik hati, maka akan saya beritahu rahasia terbesarnya.

Pertama, tentukan dulu judul dari karya yang ingin kamu buat. Judul jangan yang panjang-panjang. Setidaknya harus membuat juri penasaran dengan isi tulisan yang kamu buat. 

Makanya, kamu harus buat judul semenarik mungkin kuncinya ada pada pemilihan diksi yang digunakan dan topik yang akan kamu bahas dalam karya tulismu. 

Setidaknya, ketika orang membaca judulmu tersebut maka mereka bisa memahami apa pokok pikiran yang akan termuat di dalam tulisanmu tersebut. Intinya jangan terlalu panjang dan bertele-tele.

 Coba gunakan sedikit singkatan yang lagi viral atau menggunakan istilah bahasa daerahmu. Itu akan membuat judulmu makin unik dan menarik pembaca, tetapi ingat harus sesuai dengan tema atau sub tema yang diberikan.

Kedua, patuhi semua panduan penulisan. Apa yang telah menjadi ketentuan di dalam buku panduan yang diberikan oleh pihak panitia harus kamu ikuti. Kerapian penulisan, ukuran gambar, font, gaya penulisan daftar pustaka dan lain sebagainya harus tetap kamu patuhi.

Ketiga, sampaikan gagasan di dalam karya tulismu secara terstruktur. Ingat, jangan sampai pembahasannya loncat-loncat! Ibaratnya pembahasan yang harus kamu bahas duluan malah kamu bahas pada bagian akhir, jadinya tidak sinkron.

 Bukan hanya itu, cobalah tambahkan ilustrasi berupa gambar hasil wawancara, infografis maupun gambar penunjang lainnya di dalam karya tulismu.

Keempat, karya yang kalian buat harus diperkuat dengan data yang kuat baik data sekunder maupun data primer. 

Lampirkan hasil wawancara maupun observasi awal pada bagian lampiran. Karya tulis ilmiah yang menarik adalah karya ilmiah yang membahas fenomena yang sedang trend, membahas kearifan lokal di daerah kalian serta membuat rancangan teknologi bisa berupa prototipe atau mengulas kelemahan teknologi yang sudah ada kemudian diberikan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.

Kelima, jika kamu sudah berhasil masuk sampai tahap presentasi maka usahakan untuk dapat mempresentasikan gagasanmu dengan baik. Sampaikan saja point-point pentingnya.

Kamu bisa menggunakan struktur berikut ini untuk melengkapi power pintu.

Slide 1 pembuka/judul;

Slide 2 pendahuluan (rumusan masalah, manfaat dan tujuan);

Slide 3 metode penulisan/penelitian;

Slide 4,5,6 pembahasan;

Slide 7 penutup.

Pada bagian penutup, kalian bisa memasukan qouts yang berkaitan dengan karya tulis yang dibuat. 

Saat membuka presentasi bisa diawali dengan membahas fenomena singkat, menampilkan video atau dibuka dengan pantun yang dapat menarik perhatian juri. 

Pandangan pertama saat menyampaikan presentasi merupakan daya tarik yang akan membuat juri memberikan nilai lebih atas presentasi yang kamu buat.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi
Satu lagi, saat tanya jawab jangan sampai berdebat dengan juri. Melainkan, ajak juri berdiskusi dengan pikiran dan gagasan yang kamu buat. 

Selalu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada juri setelah selesai menyampaikan gagasan.

Terakhir, saat karya ilmiah yang dibuat usahakan bukan sekedar kajian pustaka semata namun memuat hasil penelitian atau setidaknya karya yang kamu buat sudah sampai di tahap prototipe.

 Jika hendak melakukan presentasi, kamu bisa menampilkan prototipe agar lebih menarik presentasi yang kamu lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun