Selain itu, penting untuk memperhatikan semakin terbukanya film Indonesia terhadap isu-isu sensitif, termasuk isu LGBT, yang ditunjukkan dalam film "Dear David" dengan jelas melalui dialog dan adegan mandi bareng yang memperlihatkan secara samar payudara salah satu karakter.
 Tentu saja, hal ini memicu kontroversi dan memicu perilaku bullying terhadap film tersebut. Sebagai buktinya, hingga artikel ini ditulis, "Dear David" hanya mendapatkan rating 2,8 di platform Letterboxd yang banyak dijadikan acuan sebelum menonton film.
Sebenarnya, film "Dear David" mengangkat banyak isu penting, mulai dari bagaimana remaja perempuan mengekspresikan hasrat mereka, hingga kemunafikan institusi sekolah dalam menangani hal-hal yang terkait dengan pornografi. Sayangnya, isu-isu penting ini menjadi kurang terlihat karena kehadiran isu LGBT yang lebih mencolok.
Dilla, yang telah dirundung oleh gosip dan citra buruknya sebagai 'pelacur', benar-benar harus sembunyikan identitas seksualnya sebagai lesbian. Di tengah isu sensitif lainnya, hal ini mungkin adalah yang paling sulit diterima di Indonesia (kita tahu alasannya).Â
Film Dear David punya banyak lapisan masalah karena setiap tokoh memiliki masalah dan rahasia yang diungkapkan dengan detail. Ini membuat kita dapat memahami cerita dan latar belakang setiap karakter dan akhirnya kita bisa merasa lega dengan keputusan yang mereka buat.
Sinopsis:
Cerita film ini berkisar pada Laras (Shenina Cinnamon), seorang pelajar yang sangat berprestasi dan memegang beasiswa. Laras dihormati oleh para guru di sekolah dan aktif terlibat dalam berbagai organisasi, bahkan menjabat sebagai ketua OSIS.
Meskipun demikian, Laras memiliki sebuah rahasia yang tidak pernah ia bagikan dengan siapa pun.Â
Dia memiliki sebuah blog rahasia yang berisi tulisan-tulisan fantasi yang liar, di mana ia sering mencurahkan fantasi tentang David (Emir Mahira), seorang bintang sepak bola populer di sekolah yang dia sukai.
 Namun, rahasia tersebut menjadi bencana ketika blog miliknya terbongkar dan semua murid di sekolah membaca cerita-cerita tersebut, membuat masa depan Laras terancam.Â
Selain itu, "Dear David" juga menyelami kisah-kisah tentang masa remaja yang sedang mencari jati diri dan mengalami krisis identitas, termasuk kehidupan David yang pendiam karena memendam kecemasan akibat trauma masa kecil.