Selama kuliah saja merasa saya salah jurusan sama sekali. Beberapa kali ingin berhenti kuliah namun kembali saya mengingat perjuangan saya. Bertahan dari semester ke semester tanpa semangat.Â
Di semester 7, saya terpilih menjadi ketua  senat mahasiswa/Ketua DPMF di kampus saya, kemudian disibukkan dengan berbagai kegiatan. Di situ saya mulai menyadari makna saya ditempatkan tuhan disini.
Saat ini saya telah duduk di semester delapan dan akan berpacu dengan tugas akhir, untuk menyandang gelar sarjana. Walaupun dengan berbagai kekurangan dan kuliah tanpa semangat karena salah jurusan namun IPK saya tetap baik dan tidak ada nilai yang jelek atau mengulang mata kuliah.
Tulisan ini saya buat sebagai pengingat bahwa saya sudah berjuang dan bertahan sejauh ini sampai di titik ini.
Memang cita-cita sebagai seorang dokter tidak bisa saya wujudkan, memang saat ini saya salah jurusan. Akan tetapi itu bukan penghalang untuk maju. Jika sudah memulai sesuatu maka selesaikanlah apa yang suda dimulai jangan menyerah sampai di sini.
Menjadi dokter bukan salah satu cara membantu orang lain, akan tetapi saya kemudian mengerti dan bertekat harus menjadi orang sukses agar kelak bisa memberikan beasiswa dokter untuk anak-anak miskin seperti saya yang ingin mencapai cita-cita mereka namun kekurangan biaya dan dukungan orang tua.
Bagi saya cita-cita adalah tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam hidup namun jika takdir tuhan lain maka jangan pernah berhenti dan menyerah.
Tetap bergerak maju dan jadi inspirasi untuk orang lain.Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H