Jokowi akhir-akhir ini mencuat, para menteri dari Partai NasDem menjadi sasaran reshuffle kabinet pemerintah Jokowi.
Kabar terkait reshuffle kabientIsu reshuffle mencuat setelah NasDem mendeklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden untuk 2024. Akibatnya para elit PDI-P sering kali menyentil dan memberikan sindiran kepada Partai NasDem terutama mereka yang duduk di kabinet.
Elit PDIP diketahui menjadi sumber dari memanasnya isu reshuffle menteri yang berasal dari partai Nasdem. PDI-P meminta presiden agar segera mengevaluasi dua dari tiga menteri NasDem yakni Mentan Syahrul Yasin Limpo serta Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
Dilansir dari kompas.com , Jumat (23/12/2022) Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua DPP PDI Perjuangan mentakan harus adanya evaluasi yang diperlukan untuk dapat memastikan para menteri dapat bekerja baik dan menuntaskan janji-janji kampanye presiden.
Berikut ini merupakan 4 Alasan Kenapa Menteri dari Partai Nasdem Bakal Jadi Sasaran Reshuffle Kabinet Jokowi.
- Sudah Berada di Pihak Oposisi
Tentu menjadi kemarahan para elit PDI-P terhadap NasDem yakni karena sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Padahal dari awal bersama Jokowi PDIP dan NasDem bersama-sama mendukung hinga memenangkan Presiden Jokowi dalam dua kali periodenya.
Namun keputusan untuk NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi hal yang kemudian tidak disukai oleh PDI-P. Alasan pandangan politik menjadi persoalan para elit politik PDIP tidak sepaham dengan NasDem dan Anies Baswedan.
Apalagi saat ini NasDem telah membentuk koalisi bersama partai oposisi.Yang mana saat ini Nasdem, Demokrat dan PKS sudah solid membentuk koalisi Perubahan akibatnya Surya palo dan jajaranya bakal punya pandangan politik berbeda soal pemerintah saat ini.
- Kabinet Tidak Solid
Akibat dari NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calonn presiden akan membuat kabinet kurang solid. Maka dari itu reshuffle menjadi hal yang penting dari sisi pemerintah agar tetap menjaga soliditas dari kekuatan politik pemerintah
Jika tetap bertahan maka nantinya akan ada kebijakan dari para menteri Partai NasDem yang membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan pemeritah. Itu mengapa melepaskan NasDem dari kabinet merupakan pilihan yang tepat.
- Tidak Berhasil Menjalankan Tugasnya dengan Baik
Bukan soal alasan politik saja, wacana pencopotan terhadap kader Partai NasDem yang menjabat sebagai Menteri pada Kabinet Indonesia Maju rupanya dilihat juga dari kinerja mereka.
Jika jokowi melakukan pencopotan terhadap mereka dirasa sudah tepat lantaran dari awal diangkat mereka tidak berhasil menjalankan tugas dengan baik. Diketahui ada 3 kader NasDem yang menjabat sebagai menteri dikabinet Indonesia Maju.
Pertama Jhonny G Plate yang menjabat sebagai Menkominfo dimana pada saat pandemic Covid-19 tidak mampu berbuat banyak untuk membantu Jokowi sehinga banyak Hoax yang beredar.
Dia hanya kebanyakan blokir aplikasi sana-sini tapi dalam percepatan teknologi dan Informasi di Indonesia rupanya tidak punya kualitas sama sekali
Kedua menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, rupanya amanat untuk melakukan swasembada pangan tak punya hasil apa-apa. Hinga saat ini taka da tanda-tanda keberhasilan Syahrul Yasin Limpo melalukan tugas tersebut.
Begitu pula dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, yang sebaiknya mundur saja dari jabatanya lantaran tak mampu menyelesaikan persoalan lingkungan di Indonesia.
Jadi bisa disimpulkan jika reshuffle atau perombakan kabinet untuk para kader NasDem yang didasarkan pada lasan politik maka wajar saja. Hak pregoatif Presiden Jokowi sepenuhnya untuk mencopot para menteri partai NasDem dari kabinetnya lantaran alasan kinerja dan politik. Jadi wajar-wajar saja karena saat ini partai besutan Surya Palo tersebut sudah bermanufer untuk kepentingan Pemilu 2024 dan telah satu perahu bersama para oposisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H