bola Indonesia Arema FC diketahui akan mempertimbangkan untuk membubarkan Tim.
Jika dianggap menganggu kondusifitas sepak Hal tersebut bukan tanpa alasan karena mengingat beberapa waktu belakangan ini sering terjaidnya insiden yang kurang mengenakan menimpa Arema FC.
Pada Minggu (29/1/2023) bertepat di Kantor Arema FC, Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Jawa Timur, terjadi aksi penyampaian pendapat oleh para supporter.
Pada 26 Januari 2023 juga terjadi penyerangan bus Arema FC oleh oknum suporter usai Arema FC menjalani pecan ke-20 Liga 1 2022/2023 kontra PSS Sleman.
Saat ini manajemen Arema FC sedang mempertimbangkan terkait membubarkan klub setela terjadinya insiden-insden tersebut. Jika dibubarkanya klub maka tim Singo Edan akan keluar dari Liga 1 Indonesia.
 Diketahui Arema FC saat ini mengalami banyak sekali kesulitan pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban sekitar 135 jiwa. Saat ini tak ada kota yang ingin menerima Arema FC saat klub tersebut ingin menjalani larangan home dari Komdis PSSI kemudian.
"Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa," ucap Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI), Tatang Dwi Arfianto.
Tatang menambahkan jika sebelumnya mereka memikirkan terkait banyaknya masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola utamanya Arema FC misalnya seperti UMKM, pedangan kaki lima hinga usaha kecil lainya.
Menyikapi persolan ini Tatang selaku komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABI) rupanya mulai mempertimbangkan terkait membubarkan tim.
Lalu apa sanksi yang bakal menimpa Arema FC jika membubarkan diri?
Jika berpedoman dari regulasi Liga 1 2022/2023 pada pasal ke 7 maka disana terdapat beberapa aturan yang harus menjadi bagian pertimbangan untuk Arema FC mengundurkan diri.
Pertama jika Arema mengundurkan diri setelah kompetisi dimulai maka seluruh hasil pertandingan yang telah dijalanakn mereka akan dibatalkan dan dinyatakan tidak sah. Dengan begitu seluruh point dan gol yang diraih termasuk oleh tim lawan Arema FC tidak dihitung.
Kedua, seluruh pertandingan yang menjadwalkan Arema FC bakal dibatalkan. Selanjutnya Arema FC akan membayar biaya kopensasi terhadap kerugian yang dialami oleh klub lainya PSSI, PT LIB, sponsor, televisi, dan lain-lain. Nilai kompensasi akan ditentukan oleh PSSI.
Pada aturan berikutnya Arema FC bakal didiskualifikasi pada dua musim mendatang dan hanya dapat bermain pada kompetisi yang ditentuan PSSI.
Selain itu akan dikenakan denda Rp 3 Miliar apabila mengundurkan diri pada putaran satu. Kemdudian jika menggundurkan diri pada putaran dua akan dikenakan Rp 5 Miliar.
Bukan hanya sampai di situ Arema FC bakal dilaporkan ke Komite Disiplin PSSI untuk nantinya diberikan sanksi tambahan. Arema FC juga bakal mengembalikan seluruh kontribusi yang telah diterima terkait dengan penyelenggaran Liga 1.
Walaupn demikina, ketentuan pada aturan pasal tersebut tidak akan berlaku untuk keadaan force majeure yang diakui LIB, PSSI dan Pemerintah Republik Indonesia.
 LIB dan PSSI  juga mempunyai diskresi untuk nantinya melakukan tindakan yang diperlukan terhadap kondisi yang timbul karena force majeure.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H