Di lain pihak, anak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan Walikota Solo angkat suara. Menurut Gibran, dia tak begitu tersinggung dengan ceramah Cak Nun yang mengatakan ayahnya seperti Firaun. Menurut ayah dari Jan Etes tersebut, mengatakan keluarga mereka pun tak tersinggung dengan ucapan Can Nun.
"Aku santai enggak tersinggung. Keluarga enggak tersinggung. Santai wae (saja)," kata Gibran.
Gibran juga mengungkapkan ia sudah mendengar permintaan maaf Cak Nun dan sudah memaafkannya secara pribadi.
Lalu apa kira-kira makna tersirat dari sebutan Firaun yang disampaikan Cak Nun terhadap Jokowi?
Sebelum dibahas lebih jauh, mari kita lihat terlebih dahulu mengenai sejarah dan siapa itu Firaun. Sosok Firaun banyak diceritakan dalam Al-Qur'an dan injil Alkitab. Selain itu, dikenal luas lantaran diadopsi ke dalam berbagai film layar lebar. Hal ini membuat sosoknya dikenal luas oleh masyarakat dunia.
Di benak kita tentu menggambarkan Firaun sebagai sosok yang merepresentasikan pemimpin kejam dan tak berperasaan.
Tapi benarkah firaun merupakan sosok kejam dan menjadi simbol pemimpin tak berperasaan?
Dilansir dari pinterpolitik.com disebutkan terdapat 170 Firaun yang diketahui. Jean-Pierre Isbouts dalam tulisannya We may now know which Egyptian pharaoh challenged Moses di National Geographic, menyebut Firaun yang disebut dalam cerita Nabi Musa adalah Ramses II.
Pertanyaannya, bagaimana jika Firaun yang lain tidak sejahat Ramses II?
Jika kemudian kita menggeneralisir semua Firaun itu sama jahatnya seperti kasus Ramses II, maka merupakan sebuah kesesatan bernalar. Simpulan atas itu pada dasarnya dapat dibenarkan.
Hal ini disebabkan lantaran masyarakat telah memahami Firaun sebagai simbol pemimpin kejam, tak berperasaan, sombong dan tidak patuh kepada Tuhan.