Golkar Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Resmi bergabung dan tercatat pada partai berlogo pohon beringin tersebut, Jakarta Barat, Rabu (18/1)
Ketua umum partaiAdapun alasan bergabungnya Ridwan Kamil Bersam Golkar lantaran ada beberapa alasan. Â Kang Emil menyebutkan Partai Golkar merupakan simbol partai tengah, terbuka dan Pancasilais.
"Pertama, Partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang Pancasilais, partai yang terbuka, sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," ujar Emil dalam jumpa pers di kantor DPP Golkar, Rabu (18/1/2023)
Selain itu dia menilai Golkar konsisten hinga saat ini dan selalu fokus membangun kekaryaan dan progresif. Dia merasa Golkar begitu mencerminkan dirinya.
Sebenarnya sejak juni 2022 Ridwan Kamil sudah memberikan sinyal kedekatanya dengan Golkar sejak dia menghadiri Munas IX Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), sayap organisasi Golkar, di Kota Bandung. Dia bahkan mendukung rencana pencalonan Airlangga di Pilpres 2024.
Selain itu sebelum menjadi kader Golkar Ridwan Kamil juga sempat lebih dahulu bergabung bersama sayap organisasi Golkar, Kosgoro 1957. Waketum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyebut keanggotaan RK di Kosgoro otomatis membuatnya menjadi kader partai.
"Jadi sebetulnya beliau secara tidak langsung sudah menjadi warga Partai Golkar," kata Doli kala itu.
Walau Ridwan Kamil sudah dua kali menduduki posisi kepala daerah akan tetapi dia tak pernah bergabung menjadi kader partai politik. Saat 2013 ketika terpilih sebagai Walikota Bandung Ridwan Kamil di usun oleh PKS dan Gerindra.
Kemudian pada 2018, ia terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dengan di usung oleh empat partai politik yakni masing-masing PPP, PKB, Hanura, dan NasDem,
Bergabungnya Ridwan Kamil bersama Golkar bisa saja menjadi ancaman yang serius bagi PDIP. Alasanya para pendukung Ridwan Kamil Bakal beralih memilih Golkar. Selain itu Ridwan Kamil dalam berbagai survei selalu menduduki puncak sebagai cawapres di 2024 nantinya.
Dari hasil survei pendapat yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukan Ridwan Kamil merupakan figure calon wakil presiden (cawapres) yang paling diinginkan pemilih Ganjar dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).Survei yang berlangusng 1-6 desmber 2022 itu mmenunjukan Ridwan Kamil dipilih oleh 29,3 persen responden Ganjar. Ia juga dipilih oleh 22,1 persen pemilih Prabowo.
Akan tetapi sulit rupanya jika Ridwan Kamil bakal menjadi cawapres Ganjar. Pertama hingga saat ini PDIP belum menentukan nama calon presiden mereka, dimana PDIP memiliki dua nama yakni Ganjar dan Puan.
 Jelas dari kedua nama ini Ganjar lebih unggul jauh dibandingkan Puan. Sedankan puan yang merupakan anak ketua umum Megawati tentu memiliki ambisi untuk mencalonkan diri sebagai capres.
Namun PDIP tidak mungkin memajukan Puan lantaran jika dipaksa maju PDIP bakal kalah total lantaran elektabilitas Puan dibawah jauh.
Akan tetapi Puan masih punya peluang maju sebagai Calon Wakil Presiden dengan Ganjar sebagai Calon Presiden. Hal ini kemungkinan bisa terjadi.
Di satu sisi Golkar bakal Mengajukan Ketua Umumnya sebagai calon presiden, selain itu jika dilihat koalisi golkar saat ini sudah begitu solid, koalisi tersebut bernama   Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi ini pun masih membuka kesempatan bagi partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi tersebut.
Lalu apakah prabowo akan menggandeng Ridwan Kamil? Jika diliha hal ini sulit terjadi. Prabowo memang saat ini sedang berkoalisi dengan PKB yang mana dari PKB mengusung nama Ketua Umum mereka Cak imin.
Koalisi PKB-Gerindra memang sudah Lolos Presidential Threshold Partai Gerindra meraih 78 kursi di DPR RI atau 13,57 persen dari total kursi yang ada. Sedangkan, PKB memperoleh 58 kursi atau 10,09 persen. Total kursi kedua parpol tersebut di DPR RI ada 23, 66 persen itu berarti sesuai UU pemilu koalisi Gerindra-PKB bisa mengusung capres dan cawapres pada 2024.Itu berarti Prabowo-Cak Imin bakal di usung oleh kedua partai tersebut.
Jika di lihat-lihat ada sinyal kuat sebenarnya koalisi Indonesia Bersatu bakal mengusung Ridwan Kamil sebagai calon presiden atau calon wakil presiden mengingat popularitasnya yang begitu tinggi. Jika ini terjadi tentu akan menjadi ancaman bagi PDIP.
Yang perluh di lakukan PDIP adalah legowo dengan bergabung dengan koalisi KIB kemudian jika ini kemudian terjadi Koalisi ini harus mendukung Ganjar Pranowo yang memiliki popularitas tertinggi sebagai capres sedangkan Ridwan Kamil di usulkan sebagai cawapres lantaran punya popularitas tertinggi sebagai cawapres.
Jika kedua tokoh ini dipasangkan maka bakal menjadi paket komplit, dan hanya membutuhkan satu putaran untuk memenangkan pilpres 2024.
Lantaran suara pendukung Jokowi bakal beralih semuanya ke kedua pasangan tersebut. Sedangkan di satu sisi pendukung prabowo sudah terpeca lantaran banyak yang sudah beralih ke Anies Baswedan.
Akan tetapi jika PDIP ngotot tidak berkoalisi dengan KIB dan tetap mencalonkan Puan sebagai Calon presiden atau Ganjar dan Puan dipasangkan maka yang terjadi kemungkinan yakni Jika Puan maju capres PDIP bakal kalah total, jika Ganjar-Puan maka pastinya akan ada putaran kedua. Itu berarti koalisi di luar PDIP bakal berkoalisi dengan Anies atau Prabowo tentu dengan begitu PDIP bakal tumbang diputaran kedua.
Akan tetapi jika PDIP legowo kemudian berkoalisi dengan KIB. Setelah itu KIB mengusung Ganjar-Ridwan Kamil maka dipastikan presiden 2024-2029 bakal dimenangkan oleh kedua pasangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H