Kelima yakni komunitas berdasarkan sumberdaya atau pemecahan masalah, misalkan komunitas petani kelapa yang membuat komunitas tersebut untuk saling berbagi dan berusaha memecahkan masalah di bidang perkebunan kelapa secara bersama-sama.
Pengorganisasian masyarakat terjadi berdasarkan suatu proses, baik itu terjadi secara sadar namun mungkin saja tidak disadari. Jika proses tersebut disadari itu berarti masyarakat akan menyadari adanya kebutuhan mendasar. Dalam proses kemudian ditemukan unsur-unsur kesukarelaan yang ditimbulkan lantaran adanya suatu keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehingga dapat mengambil inisiatif atau prakarsa agar mampu mengatasi masalah yang ada.Â
Kesukarelaan yang timbul tercipta karena dorongan untuk dapat memenuhi kebutuhan kelompok atau komunitas masyarakat tersebut. Selanjutnya, dari kelompok tersebut akan bersama-sama menjadi motor penggerak dalam menginstruksikan masyarakat mengatasi masalah tersebut secara bersama-sama.
Misalkan disuatu desa, sekumpulan pemuda yang peduli akan kebersihan lingkungan membentuk komunitas tertentu yang bergerak dalam menjaga lingkungan desa. Kemudian, komunitas ini akan menggerakan masyarakat dengan mengkampanyekan aksi mereka dalam menjaga lingkungan desa tempat tinggal mereka.
Jika tahap awal, yakni proses sudah terjadi maka secara sistematis akan berfungsinya masyarakat dalam menarik orang lain yang memiliki inisiatif untuk dapat bergerak menyelesaikan masalah yang ada. Misalkan dengan membuat kepanitiaan yang berfungsi menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan tuntutan masyarakat.
Tahap selanjutnya adalah merancang rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat. Terakhir adalah proses dalam upaya penyebaran rencana (kampanye) untuk menyukseskan rencana tersebut.Â
Berikut ini merupakan beberapa prinsip-prinsip dalam pengorganisasian masyarakat, antara lain:
- Memiliki keberpihakan yang diprioritaskan terhadap masyarakat kelas bawah.
- Melalui pendekatan holistic yang mana melihat permasalahan pada masyarakat secara utuh.
- Kemandirian, yakni menghindari ketergantungan pada faktor luar.
- Dapat berkelanjutan karena dilakukan secara sistematis dan masif serta meningkatkan posisi tawar
- Adanya partisipasi semua pihak khususnya masyarakat kelas bawah.
Adapun langkah awal dalam proses pengorganisasian masyarakat, yaitu dengan terlebih dahulu melakukan persiapan sosial dengan melakukan pengenalan masalah dan proses penyadaran kepada masyarakat. Kemudian masuk ke tahap pelaksanaan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah disusun. Terakhir adalah tahap di mana melakukan evaluasi dan monitoring terhadap program yang sudah dilaksanakan tersebut.
Alasan mendasar pentingnya pengorganisasian kepada masyarakat karena masyarakat masih dalam posisi yang lemah, sehingga diperlukan wadah yang sedemikian rupa untuk dapat dijadikan sebagai wahana perlindungan dan peningkatan kapasitas "bargaining".
Karena kenyataan masih adanya ketimpangan dan keterbelakangan di mana sebagian kecil memiliki akses dan asset untuk bisa memperbaiki keadaan, sementara sebagian besar yang lain tidak. Kenyataan ini menjadikan perubahan pada posisi sebagai jalan yang paling mungkin untuk memperbaiki keadaan. Tentu saja pengorganisasian tidak selalu bermakna persiapan melakukan "perlawanan" terhadap tekanan dari pihak-pihak tertentu, tetapi juga dapat bermakna sebagai upaya bersama dalam menghadapi masalah-masalah bersama seperti bagaimana meningkatkan produksi, memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dan lain-lain.
Â