Tujuan kami adalah ingin mengembangkan bakat dan talenta yang mereka miliki. Setelah kami melakukan survei di lokasi, kami pun menyusun proposal dan mengirimnya.Â
Setelah proposal dikirimkan, sebulan kemudian kami mendengar hasil kalau proposal kami lolos. Kami begitu senang karena dari puluhan ribu proposal yang dikirimkan oleh pra mahasiswa di seluruh Indonesia, proposal kami bisa didanai untuk nantinya program yang sudah kami rencanakan bisa diimplementasikan.
Selama tiga bulan, kami melakukan pengabdian bersama anak-anak di sana. Pengabdian yang kami lakukan adalah melakukan pelatihan seni musik bagi mereka. Namun, yang membuat saya bersama teman-teman tercengang yakni mereka mempunyai bakat musik yang luar bisa. Sayangnya, bakat yang dimiliki tidak ditunjang oleh fasilitas yang memadai.Â
Oleh karena itu, kami membeli berbagai alat musik seperti gitar, ukulele dan kahon untuk mereka. Susah dan senang pun kami rasakan selama tiga bulan bersama dengan mereka. Walaupun kondisi masih belum stabil akibat covid dan juga tugas-tugas yang menumpuk, kami tetap semangat untuk melatih mereka.
Sampai pada akhirnya kami melakukan konser musik bersama mereka pada akhir kegiatan. Pada konser tersebut, dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan yang begitu antusias mendukung kegiatan yang kami buat.
Di balik kegiatan pengabdian yang kami lakukan, saya menemukan beberapa pelajaran penting dari mereka. Pertama, mereka selalu bersyukur dengan apa yang mereka miliki. Senyum dan keceriaan selalu terpancar dari wajah mereka setiap kami melatih mereka. Semangat mereka begitu membara ketika kami mengajari mereka tentang seni musik.Â
Kedua, talenta mereka dalam bermusik sangat luar bisa, walaupun baru beberapa bulan melatih mereka mampu memainkan alat musik. Ketiga, kasih sayang dan cinta mereka begitu tulus.Â
Setiap kali bertemu dengan mereka saat latihan, mereka begitu senang rasanya mau terus melatih mereka. Bahkan setelah selesai latihan sampai sekarang, jika beremu mereka di jalan pasti mereka akan memanggil nama kami.
Keempat, mengajari dan mendidik mereka memang tidak mudah. Kita perlu sabar dan telaten. Mengajari mereka bukan hanya sekedar ajar saja tetapi harus memiliki ketulusan dan kecintaan yang tulus bagi mereka. Kelima, saya belajar tentang arti kebersamaan bagaimana mereka saling mengerti dan memahami.Â
Mereka yang tunagrahita biasanya selalu membantu mereka yang tunanetra buat berjalan menyiapkan alat musik dan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan mereka yang tunagrahita, mempunyai daya tangkap yang cepat dalam proses belajar.Â
Makanya setelah kami pulang dari tempat latihan, biasanya mereka akan kembali mengajar teman-teman mereka yang tunagrahita. Dari bakat yang mereka miliki biasanya anak-anak tersebut menggunakan talenta mereka unuk memuji Tuhan di gereja-gereja. Ada yang bisa bermain keyboard, ada yang bisa kahon, gitar, ukulele dan sisanya biasanya bernyanyi.