Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kehidupan Hedon Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP-Kuliah

3 April 2022   18:58 Diperbarui: 3 April 2022   19:00 2920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://news.masukkampus.com/

Sebagai mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang kemudian sekarang berganti nama menjadi beasiswa KIP-kuliah bagi mahasiswa angkatan 2020 ke atas, saya merasa sangat terbantu dengan diberikannya beasiswa tersebut bagi mahasiswa yang kesulitan ekonomi seperti saya dengan adanya beasiswa tersebut saya bisa melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi. 

Saat ini saya sudah duduk di bangku perkuliahan semester 6, jadi tinggal dua semester lagi beasiswa saya akan segera berakhir lantaran beasiswa hanya diberikan selama 8 semester.

Sebagai penerima beasiswa bidikmisi, setiap semesternya saya mendapatkan uang tunai dari pemerintah dan sudah dipotong biaya kuliah jadi bersih saya menerima uang tunai yang masuk ke rekening saya sebesar 4,2 juta. 

Bagi mereka yang saat ini penerima KIP-kuliah pada tahun anggaran 2020, besaran bantuan biaya KIP-kuliah yang diberikan dipukul rata sebesar Rp 2,4 juta per semester. Sedangkan besaran bantuan biaya hidup, disamakan untuk semua daerah, yakni Rp 700.000 per bulan.

Bagaimana rasanya berkuliah dengan beasiswa?

Saya patut bersyukur dengan adanya beasiswa bidik misi yang saya terima, saya bisa meringankan beban orang tua saya. Biaya kuliah dan biaya hidup saya selama berkuliah full ditangung langsung oleh pemerintah.

Jadi orang tua tidak sibuk-sibuk berpikir lagi soal biaya saya selama berkuliah, tinggal bagaimana saya memanajemen uang yang diberikan oleh pemerintah tersebut. Intinya jangan boros dan gunakan uang tersebut sebaik-baik mungkin. 

Kemudian, usahakan jangan sampai lulus terlambat, belajar dengan giat dan tekun agar bisa lulus tepat waktu atau kalau bisa harus selesai 3,5 tahun.

Uang empat juta dua ratus yang saya dapatkan dari beasiswa tersebut saya kelola dengan sebaik-baiknya. Dari total uang sebanyak itu saya mengatur keuangan saya sebagai berikut:

  •  Bayar uang kos=350.00/bulan X 6 bulan= 2.100.000
  • Biaya makan= 200.000/bulan X 6 bulan = 1.200.000
  • Kebutuhan perkuliahan 700.0000

Nah, untuk biaya sisanya seperti perlengkapan sehari-hari dan kebutuhan lainnya biayanya biasa saya dapatkan dari kegiatan lomba-lomba yang saya ikuti. Jadi, sejak semester 2 saya fokus mengikuti perlombaan agar nantinya hadiahnya saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan saya sehari-hari.

Jadi kita tidak bisa mengharapkan beasiswa semata tapi sebagai mahasiswa yang kreatif kita perluh mencari pemasukan tambahan yang halal, misalnya ikut lomba, buat usaha kecil-kecilan, berkerja part-time ataupun jadi gurus les privat.

Hedonnya Mahasiswa Penerima Beasiswa

Bukanya saya iri atau apa, tapi ketika saya melihat teman-teman mahasiswa yang juga penerima beasiswa bidikmisi/KIP-kuliah kehidupanya tampak hedon di situ saya begitu merasa kesal. 

Banyak juga mahasiswa yang menerima beasiswa ini, tidak tepat sasaran. Mahasiswa yang berasal dari keluarga berada justru mendapatkan beasiswa. Sedangkan mahasiwa yang benar-benar membutuhkan, tidak mendapatkannya.

Jika setiap kali waktu beasiswa cair, coba lihat saja di bioskop, mall dan cafe-cafe mewah banyak sekali mahasiswa ke sana berfoya-foya dengan uang beasiswa mereka. 

Ada juga mahasiswa penerima beasiswa tapi pakai handphone mahal dan menggunakan barang-barang mahal. Apa itu uang hasil kerja keras mereka? Atau dibeli dengan uang beasiswa? Silahkan tanya pada rumput yang bergoyang.

Beasiswa yang diberikan oleh pemerintah haruslah dipergunakan secara baik-baik, jangan digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhan untuk perkuliahan, apalagi digunakan sekedar untuk gaya hidup agar dibilang orang berada padahal uang yang digunakan didapatkan dari uang beasiswa.

Mengatur keuangan bagi seorang mahasiswa itu penting. Jangan pernah terpengaruh dengan gaya hidup teman-teman yang benar-benar kaya. Kita tidak akan mampu. Gunakan apa yang kamu punya, sederhana itu lebih baik. Jangan memaksa jika tidak mampu!

Lalu bagimana mengatur uang beasiswa anda agar digunakan secara efektif?

  • Pertama beli barang yang benar-benar di butuhkan
  • Hindari makan-makanan cepat saji, usahakan memasak sendiri jika kalian anak kos
  • Buat list daftar belanja untuk 6 bulan kedepan
  • Beli stok makanan untuk 6 bulan kedepan
  • Sisikan sedikit uang untuk menabung barang kali ada keperluan mendesak yang membutuhkan uang
  • Hindari gaya hidup mewa, bergaya sesuai kemampuan kalian
  • Belajar sederhana dan jangan mengikuti trand yang ada
  • Gunakan uang beasiswamu untuk membuka usaha kecil-kecilan agar tidak habis begitu saja.

Yang terakhir saran saya kepada pemerintah terkait dengan Pemberian beasiswa juga perluh dipertegas, jangan sampai salah target. Beasiswa perluh diberikan kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan, bukan kepada mahasiswa yang punya orang dalam di kampus.

Saya mengusulkan jika ke depan beasiswa KIP-kuliah jangan diberikan semuanya uang biaya hidup berupa tunai bagi mahasiswa, tapi berupa voucher belanja kebutuhan makan dan perkuliahan, agar bisa digunakan sebaik-baik mungkin dan benar-benar untuk kebutuhan mereka sehari-hari. 

Jadi, jika ingin berbelanja bisa terdeteksi barang-barang apa saja yang boleh dibeli dan barang-barang apa saja yang tidak bisa dibeli. Barang kali uang tunai hanya berapa persen saja dari total biaya yang didapatkan untuk nantinya digunakan membayar uang kosan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun