Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beranikah Kampus Kalian Mewisudakan Mahasiswa Tanpa Skripsi?

15 Maret 2022   07:18 Diperbarui: 15 Maret 2022   07:23 3619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kemudian saya dan teman-teman dapatkan dari pihak kampus? Tidak ada! Padahal kami harus bersaing dengan puluhan bahkan ribuan proposal dari seluruh mahasiswa di Indonesia. Yah, tapi bagi kami tidak mengapa yang terpenting adalah ilmu yang kita miliki bisa berdampak bagi banyak orang dan bisa mengharumkan nama universitas.

Padahal di beberapa kampus-kampus di luar sana, mahasiswa yang mengikuti kegiatan seperti itu diberikan konversi SKS agar meringankan mereka. Hanya beberapa mata kuliah yang mereka ikuti di kelas sisanya mereka melakukan kegiatan di luar, karena kampus menjamin SKS bagi mereka sehingga tidak takut soal nilainya bermasalah. Ini yang kemudian harus diterapkan di setiap kampus di Indonesia agar mahasiswa bisa dipacu berkreasi melahirkan karya dan inovasi tanpa dibayang-bayangi rasa takut karena terlalu sibuk dengan kegiatan tersebut akibatnya nilai bermasalah.

Sumber: https://www.istockphoto.com
Sumber: https://www.istockphoto.com
Konsep Kampus Merdeka  haruslah demikian, misalnya lagi kampus memberikan dana kewirausahaan selama satu atau dua semester, mahasiswa harus menjalankan program tersebut dan usaha dan bisnis tersebut harus berhasil. 

Selain mengembangkan skill berbisnis mahasiswa, kampus juga harus memberikan konversi SKS bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut atau misalnya mahasiswa yang bisa menciptakan dan menjalankan bisnis sesuai dengan keilmuan yang mereka miliki kemudian mendapatkan profit dan bisnisnya berhasil, mengapa tidak diwisudakan saja tanpa skripsi jika masa studinya sudah berakhir? Lagian sudah ada sesuatu yang dihasilkan.

Dengan program tersebut mahasiswa bisa mengembangkan bisnis untuk nantinya mempersiapkan mahasiswa agar kelak menjadi pengusaha. Hal ini kemudian perlu diapresiasi karena kepedulian pihak kampus terhadap masa depan mahasiswa. Akan tetapi, di satu sisi program tersebut kebanyakan gagal penyebabnya karena tadi mahasiswa kesulitan membagi waktu antara mau kuliah atau menjalankan bisnis tersebut.

Jika misalnya kampus memberi konversi SKS bagi mahasiswa yang mengembangkan usaha mereka maka mereka tidak lagi takut perihal nilai, mereka akan lebih fokus kembangkan bisnis tersebut dan sudah tentu setelah wisuda mahasiswa tersebut tidak repot-repot mencari pekerjaan karena sudah ada bisnis yang mereka punya bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Yang dibutuhkan saat ini di dunia kerja adalah skill dan pengalaman mahasiswa bukan hanya soal teori-teori semata. Ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa harus bisa diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. 

Apa gunanya coba mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude tapi tidak ada karya atau prestasi mengharumkan nama kampus atau tidak ada kebermanfaatan apa-apa bagi masyarakat. Mahasiswa cumlaude bukan hanya yang punya IPK tinggi, lulus tepat waktu tapi punya karya yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Pihak kampus harus lebih cepat beradaptasi dengan perkembangan dunia pendidikan yang ada. Sebenarnya beberapa  kampus sudah beradaptasi namun yang menjadi kendalanya adalah pada program studi. Maka dari itu, pihak kampus juga harus bertindak tegas untuk para dekan maupun prodi-prodi yang tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada dan dinilai lambat.

Prestasi, karya dan pengabdian mahasiswa jangan hanya diapresiasi lewat ucapan terima kasih atau bonus berupa uang saja, tetapi berikan mereka konversi SKS, bebaskan skripsi itu jauh lebih berefek bagi mahasiswa tersebut. Hal ini kemudian akan membuat mahasiswa berlomba-lomba berkarya, berinovasi dengan keilmuan mereka dan tentunya akan sangat berdampak bagi masyarakat sekitar.

Banyak kampus di Indonesia  memang sudah mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar, sudah banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan magang di perusahaan-perusahaan besar, belajar hal-hal baru dari mitra Kampus Merdeka , melakukan pertukaran mahasiswa ke kampus-kampus lain hingga melakukan pertukaran mahasiswa  ke luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun