Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Relevankah Tes IQ dan Gelar Akademik Dapat Menentukan Kecerdasan Manusia?

22 Februari 2022   00:18 Diperbarui: 23 Februari 2022   18:21 2284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Argumen tersebut kemudian diperkuat oleh Adam Hampshire, PhD. Seorang peneliti yang sekaligus merupakan seorang psikolog dari Brain and Mind Institute Natural Sciences Centre di London, Ontario, Kanada. 

Menurutnya, ada banyak sekali jenis kecerdasan yang dimiliki manusia. Kemudian akibat dari permasalahan di atas maka timbul kegelisahan seorang profesor pendidikan yang mengabdikan dirinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat yaitu Howard Gardner.

Bersama para rekannya, ia mengembangkan penelitian dan konsep Multiple Intelligences (MI) mendefinisikan kecerdasan manusia yang tidak berbatas untuk mengetahui potensi unggul yang dimiliki oleh setiap orang.

Hal tersebut justru bertolak dengan apa yang diuji dalam tes IQ. Secara umum, tes IQ hanyalah dua jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik/bahasa dan kecerdasan logika matematika.

Padahal, otak manusia ini diciptakan agar terus belajar dan menganalisis sehingga otak akan terus berkembang dari waktu ke waktu secara dinamis. IQ hanya mengukur sebagian kecil dari kecerdasan padahal kecerdasan sendiri perlu dinilai setelah mempertimbangkan berbagai macam faktor.

Bisakah mereka yang bergelar cumlaude, IPK tinggi, nilai raport bagus disebut sebagai orang cerdas?

Sumber:Pixabay.com
Sumber:Pixabay.com

Jika mengikuti penjelasan saya dari awal, maka sudah sangat tentu faktor-faktor seperti cumlaude, IPK tinggi, nilai raport ditambah dengan gelar akademik, tidak bisa serta merta menunjukkan kepintaran seseorang. Bagi saya, seorang profesor belum tentu lebih pintar dari seorang lulusan SMP atau bahkan SD. 

Kok bisa? Pasti Anda otomatis akan membantah pernyataan saya tersebut lantaran akan berpikir seorang profesor itu telah melewati berbagai jenjang pendidikan dan sudah tentu jika sudah sampai di jenjang profesor dia sudah melewati berbagai lika liku serta tidak mudah untuk sampai di tahap tersebut.

Hanya orang yang jeniuslah yang bisa melewati semua itu, serta menjadi seorang profesor sudah memenuhi syarat sesuai dengan aturan yang berlaku.

Untuk memperkuat argumen saya, mari kita lihat teori yang disampaikan oleh Howard Gardner seperti yang sudah dijelaskan di awal, ia mendefinisikan kecerdasan yang dikelompokkan menjadi delapan kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik (gerak tubuh), kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Serta yang terbaru, ia kembali menemukan satu kecerdasan yakni kecerdasan spiritual.

Kalian pasti sering menemukan jika di kelas kalian ada teman yang sangat pintar dalam bidang hitung-hitungan tapi sangat lemah dalam pelajaran bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun