Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kupas Tuntas Cara Mengatasi Plagiarisme Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah

13 Februari 2022   01:45 Diperbarui: 13 Februari 2022   02:05 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Plagiarsime (Sumber:Pixabay)

Pada dunia kepenulisan kita punya aturan dan etika yang perlu kita pegang, terutama bagi anda para akademisi, mahasiswa maupun dosen yang selalu dihadapkan dengan penulisan karya ilmiah.

Karya tulis ilmiah sendiri merupakan tulisan ilmiah yang membahas suatu permasalahan secara sistematis dan terstruktur dengan berlandaskan pada kajian-kajian teoritis serta menggunakan metode ilmiah agar dapat memecahakan suatu permasalahan.

 Karya ilmiah berisikan mengenai data, fakta, dan solusi perihal permasalahan yang diangkat. Adapun tulisan-tulisan yang dikategorikan kedalam karya tulis ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi dan artikel ilmiah.

Tak bisa dipungkiri, dalam penulisan karya tulis ilmiah kita membutuhkan kutipan dari ide, gagasan, dan teori hasil pemikiran orang lain yang telah terlebih dahulu dipublikasikan. Hal tersebut dilakukan agar dapat mendukung pendapat yang kita ajukan dalam sebuah tulisan.

Namun, kutipan tersebut tidak asal sesuka hati kita ambil lalu copy paste, ada etika dan pedoman yang perlu kita lakukan. Alasannya agar dapat menghindari kita dari pelanggaran akademisi yang sering terjadi yaitu plagiarisme.

Nah, dalam artikel kali ini penulis akan mengupas  tuntas cara-cara yang perlu kita lakukan agar terhindar dari perangkap plagiarisme yang mana dapat membantu anda dalam menulis karya ilmiah.

Apa yang dimaksudkan dengan plagiat?

Sumber:Freepik
Sumber:Freepik

Menurut Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dalam pasal 1 ayat (1) disebutkan, "Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai".

Sedangkan menurut Suyanto dan Jihad tahun (2011) yang dimaksud dengan plagiarisme adalah "tindakan mencuri gagasan hasil penelitian orang lain, untuk kemudian disajikan seolah-olah milik sendiri".

 Jadi, dalam dunia kepenulisan plagiat bisa dimaksudkan dengan mengambil atau mencopy paste karya tulis orang lain kemudian dipublikasikan atas nama milik sendiri.

Apa dampak jika tulisan kita dikategorikan plagiarisme?

Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu tahu terlebih dahulu dampak apa saja yang akan ditimbulkan jika karya tulis ilmiah yang kita buat dikategorikan kedalam plagiarisme, terutama bagi kalian kalangan akademisi.

Diakui sungguh dikalangan akademisi memang sangat sekali rawan dalam melakukan plagiarisme, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Apalagi bagi kalian mahasiswa yang sedang menulis skripsi, sering kali ditemukan mahasiswa yang asal copas dari artikel atau skripsi orang lain kemudian dimasukan kedalam skripsinya.

Hal-hal tersebut sangat berakibat fatal bagi kalian. Adapun  dampak yang ditimbulkan dari orang yang melakukan plagiarisme adalah sebagai berikut:

  • Menurunnya kredibilitas dan reputasi yang buruk

Pertama, dampak ditimbulkan bagi akademisi yang melakukan plagiarisme adalah akan dikenal orang dengan reputasi yang buruk, nama baiknya tercoreng dan orang tidak akan dipercaya lagi dengan karya yang dihasilkannya akibatnya kredibilitas dari orang tersebut menurun. 

Di mata publik dia tidak lagi diakui, kemampuannya dalam menghasilkan karya sendiri sudah di ragukan keorisinalitasnya. Walaupun nantinya tulisan yang dia buat benar-benar hasil karyanya akan tetapi orang akan mengangap itu sebagai suatu karya jiplakan.

  • Rasa percaya diri menurun

Mereka yang acap kali  menjiplak karya orang lain akan berdampak pada menurunnya rasa percaya diri. Mereka sudah meragukan akan kemampuan yang dimiliki dari diri sendiri, akibatnya mengambat mereka dalam melahirkan karya tulis yang baik.

Kemudian akan menjadi orang yang malas, dan tidak akan berkembang karena selalu bergantung pada  hasil karya orang lain.

  • Dapat terjerat kasus pidana

Dampak paling fatal bagi pelaku plagiat adalah bisa beresiko tinggi tersandung kasus pidana. Tindakan plagiarisme merupakan tindakan yang masuk dalam suatu tindakan kejahatan. Oleh karena menjiplak karya orang lain lalu mempublikaiskannya kepada publik atas nama diri sendiri merupakan suatu perbuatan yang tak etis.

Jika kedapatan demikian oleh si penulis yang asli kemudian dia tidak menerima karyanya dipublikasi tanpa izin, maka dia akan melaporkan kepada pihak berwajib dan bisa saja si plagiator akan mendapat sanksi baik berupa denda maupun kurungan penjara.

  • Gelar  akademik dicabut

Yang terakhir, jika perguruan tinggi menemukan adanya indikasi plagiat hasil karya ilmia berupa skripsi oleh mahasiswa yang sudah lulus sarjana dan terbukti, maka bisa saja gelar sarjana dari orang tersebut dicabut, atau sebagaimana yang  diatur dalam  Pasal 12 ayat [1] huruf g Permendiknas 17/2010 menyebutkan apabila mahasiswa terbukti melakukan plagiat sedangkan ia telah lulus suatu program studi, maka sanksi yang diterima adalah pembatalan ijazah.

Mengapa Sampai Hal Tersebut Terjadi?

 (Sumber:Freepik)
 (Sumber:Freepik)

Kemudian pasti kita akan bertanya-tanya, mengapa sih sampai plagiasi bisa terjadi?, Salah satu penyebabnya adalah rasa malas. Bagi mereka yang merasa malas dan ingin medapatkan sesuatu secara instan maka dengan gampangnya mencopy paste karya orang lain dari internet lalu memasukannya pada karya tulis mereka.

Selain itu memiliki pemahaman yang sangat minim terkait topik yang ingin ditulis, akibatnya ketika ingin menulis tidak memiliki gagasan yang bisa dituangkan dalam bahasa sendiri.

Selain itu dalam karya tulis mereka tidak mencantumkan sumber atau referensi yang jelas dari pendapat orang lain. Tulisan yang masuk dalam kategori plagiarisme jika dalam proses pemeriksaan menggunakan aplikasi pengecekan plagiarisme sebesar 30% hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Dikti. Akan tetapi, pada masing-masing perguruan tinggi memiliki standar sendiri.

  • Aplikasi cek plagiarisme

Bagi kalian yang ingin memeriksa tulisan kalian apakah sudah sesuai dengan kriteria plagiarisme yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing sebelum dipublikasikan,  sebaiknya kalian mengetahui aplikasi pengecekan plagiarisme, kalian bisa mengunakan beberapa aplikasi berikut ini:

  1. Turnitin

https://www.turnitin.com/

  1. PaperRater

https://www.paperrater.com/

  1. Duplichecker

https://www.duplichecker.com/

        4. ProWritingAid

https://prowritingaid.com/

Bagimana cara mengatasi plagiarisme?

Ilustrasi Orang Bingung (Sumber:Freepik)
Ilustrasi Orang Bingung (Sumber:Freepik)

Untuk menghindari tulisan anda dari plagiarisme maka anda sebaiknya melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai berikut ini:

  • Melakukan pengecekan plagiarisme dengan aplikasi

Sebelum mempublikasi tulisan anda sebaiknya terlebih dahulu diperiksa dengan aplikasi pengecekan plagiat. Berikut ini merupakan tutorial yang bisa kalian coba menggunakan aplikasi cek plagiat. Disini saya menggunakan aplikasi Duplichecker,

Pertama-tama, siapkan tulisan yang ingin kalian periksa, kemudian masuk pada situs berikut ini https://www.duplichecker.com/

Kalau sudah masuk, silahkan daftar terlebih dahulu. Scroll ke bawah sampai menemukan tampilan seperti berikut ini:

Menu untuk memasukan tulisan (Sumber: Tangkap layar situs web duplichecker)
Menu untuk memasukan tulisan (Sumber: Tangkap layar situs web duplichecker)
Setelah itu, copy paste tulisan yang sudah anda copy, lalu klik menu check plagiarism.

Sumber: Tangkap layar situs web duplichecker
Sumber: Tangkap layar situs web duplichecker

Tunggu beberapa saat, hingga hasilnya muncul seperti gambar di bawa ini

Sumber: Tangkap layar situs web duplichecker
Sumber: Tangkap layar situs web duplichecker

Melakukan parafrase

Pada gagasan atau ide yang anda ambil dari tulisan orang lain maupun dari internet sebaiknya jangan anda tulis mentah-mentah atau copy paste, sekalipun kamu sudah mencantumkan nama penulis dari gagasan yang diambil pada kutipan anda tersebut.

Jika kamu terlalu banyak menggambil gagasan orang lain tanpa memparafrase terlebih dahulu, maka tulisan anda akan terindikasi plagiat dari aplikasi. Lantaran sistem mengenali kesamaan antara tulisan anda dengan tulisan orang yang anda ambil tulisannya secara otomatis.

Maka dari itu anda perlu melakukan yang namanya parafrase. Parafrase sendiri merupakan teknik menulis kembali pendapat orang lain dengan kata-kata kita sendiri namun memiliki maksud dan tujuan yang sama.

Jika anda kesulitan dalam memparafrase tulisan orang maka anda bisa dibantu menggunakan beberapa aplikasi parafrase berikut ini:

1. SEO Magnifier

https://seomagnifier.com/

2. Spinner.id

https://spinner.id/

3. paraphraz.it

 https://paraphraz.it/

Mencantumkan nama penulis dan sumber referensi

Pada setiap kutipan yang diambil anda perlu menyertakan nama penulis, atau bisa juga disertakan pada catatan kaki. Ingat, setiap referensi yang kamu ambil baik dari artikel, buku, jurnal, berita, video dan lain sebaginya yang digunakan untuk membuat argumen pada tulisan kamu lebih kuat maka harus mencantumkan sumbernya pada akhir tulisan anda atau yang biasa kita sebut dengan daftar pustaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun