Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Cinta

17 Juni 2021   23:51 Diperbarui: 17 Juni 2021   23:53 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita cinta bagian pertama
ketika mata bersenggolan dengan dada
hati bergetar jiwa gemetar
ada yang datang tiba-tiba
kemudian pergi tanpa berita
tinggalkan luka
membekas derita
dan hanya tinggal cerita
yang tercatat rapi
pada pustaka jiwa

cerita cinta bagian kedua
pada bagian kedua dan seterusnya
skenario masih tetap sama
perihal penantian
menunggu kabar darimu
seperti mengharapkan hujan turun
pada musim kemarau
aku galau
entah mengapa
tiba-tiba mega mulai mendung
rindu di dada tak mampu di bendung
kemudian dari atas langit menangis
hujan jatuh satu-satu
beserta rindu dan juga pilu

cerita cinta bagian ketika
ini merupakan cerita terakhir
dari rangkaian penantian panjang
tentang aku yang masih setia
menunggumu di bawah beringin
tempat awal kita bertemu
angin bertiup kencang
suasana menjadi dingin
sedingin tatapan retinamu
daku masih sendiri
menanti
di sini
mendekap bayang-bayangmu
menggenggam janjimu
menanti kabarmu
mengharpkan engkau kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun