Cerita cinta bagian pertama
ketika mata bersenggolan dengan dada
hati bergetar jiwa gemetar
ada yang datang tiba-tiba
kemudian pergi tanpa berita
tinggalkan luka
membekas derita
dan hanya tinggal cerita
yang tercatat rapi
pada pustaka jiwa
cerita cinta bagian kedua
pada bagian kedua dan seterusnya
skenario masih tetap sama
perihal penantian
menunggu kabar darimu
seperti mengharapkan hujan turun
pada musim kemarau
aku galau
entah mengapa
tiba-tiba mega mulai mendung
rindu di dada tak mampu di bendung
kemudian dari atas langit menangis
hujan jatuh satu-satu
beserta rindu dan juga pilu
cerita cinta bagian ketika
ini merupakan cerita terakhir
dari rangkaian penantian panjang
tentang aku yang masih setia
menunggumu di bawah beringin
tempat awal kita bertemu
angin bertiup kencang
suasana menjadi dingin
sedingin tatapan retinamu
daku masih sendiri
menanti
di sini
mendekap bayang-bayangmu
menggenggam janjimu
menanti kabarmu
mengharpkan engkau kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H