Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Akhir Tahun, 2020 yang Penuh Drama

24 Desember 2020   03:17 Diperbarui: 28 Desember 2020   17:21 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Januari 2020 awal tahun yang sangat menyenangkan, aku yang suda lama liburan natal dan tahun baru akhirnya kembali ke kota Ambon untuk melanjutkan studiku karena perkuliahan suda mulai,

Di tahun 2020 aku berharap kota Ambon tidak lagi diguncang Gempa, karena pada September 2019 hinga memasuki 2020 Gempa terus dirasakan oleh masyarakat kota Ambon dan sekitarnya.

Masih tersimpan di benak ketika awal guncangan pada pagi hari Jumaat 26 September 2019 Gempa berkekuatan 6,5 SR mengejutkan masyarakat kota ambon, kami saat itu begitu panik guncangan demi guncangan terus dirasakan akhirnya untuk beberapa saat kampus diliburkan. 

Di 2020 banyak harapan dari masyarakat agar bencana alam yang menelan korban jiwa itu tak lagi terjadi.  Aku sendiri di tahun baru pun punya harapan-harapan dan doa, salah satu misi terbesarku adalah aku ingin menjadi mahasiswa yang aktif aku tak ingin menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah Pulang-Kuliah Pulang) seperti waktu semester satu.

 Sekarang ditahun yang baru 2020 aku suda semester dua ,aku  bertekat tak ingin menjadi mahasiswa yang monoton aku ingin tuk lebih aktif dan giat belajar.

Sumber:Dokumen Pribadi
Sumber:Dokumen Pribadi
Awal 2020 aku mulai aktif dibeberapa organisasi pertama yaitu, himpunan mahasiswa bidikmisi disitu aku banyak belajar bersama senior-senior penerima beasiswa bidikmisi, kami bersama-sama mendirikan himpunan ini dengan tujuan untuk mengikat tali silaturami antar sesama mahasiswa bidik misi, disini saya bertemu dengan banyak rekan-rekan yang kemudian mengubah pemikiran saya agar lebih giat dalam belajar dan mengejar prestasi.

Aku kemudian diperkenalkan dengan orang-orang hebat mereka merupakan mahasiswa berprestasi di Universitas Pattimura, mereka sering mengikuti perlombaan hinga sampai tingkat nasional, dan selalu mengharumkan nama Universitas, atas gagasan mereka maka mereka pun mendirikan LPPI (Lembaga Penulisan dan Pengkajian Ilmiah) yang mana organisasi ini bertujuan untuk membina mahasiswa Unpatti agar bisa belajar bersama-sama dalam hal penelitian dan pengkajian ilmiah kemudian menulis karya ilmiah, essay dan lain sebagainya. 

Awalnya aku merasa minder bergabung bersama mereka, karena aku hanyalah mahasiswa baru yang tak tau apa-apa pengalaman serta prestasi yang aku miliki tak ada, dibandingkan dengan mereka aku bukan siapa-siapa, akan tetapi dari mereka aku banyak belajar karena mereka bukan orang-orang yang sombong walaupun punya segudang prestasi tetapi mereka tetap rendah hati dan mau berbagi ilmu yang mereka miliki untuk orang lain.

Karena aku bergaul dengan mereka dari situlah virus-virus menulis yang mereka miliki sedikit demi sedkit tertular, aku pun mulai iseng-iseng menulis puisi kemudian dikirim dibeberapa perlombaan setiap aku kirim selalu saja aku gagal tapi aku tak merasa kecewa aku tetap giat untuk menulis, hinga tiba saatnya ketika ada pengumuman bahwa di kampusku ada perlombaan karya tulis ilmiah untuk mahasiswa penerima bidikmisi dengan hadia ke Luar negeri aku pun cepat-cepat mendaftarkan diri, walaupun aku tak tau apa-apa tentang karya tulis ilmiah tetapi aku memberanian diri untuk mencoba menulis. 

Tiap hari aku belajar tutorial menulis karya ilmiah lewat youtube kemudian membaca karya-karya ilmiah yang aku ambil dari wakil dekan bidang kemahasiswaan di fakultasku, beliau begitu baik, dan sering memberikan motivasi untuk mahasiswa menulis mahasiswa biasanya memanggil beliau Pa Latu, sosok yang renda hati dan selalu menjadikan mahasiswa sebagai teman untuk bertukar pikiran beliau tidak sombong apalagi angkuh mahasiswa di fakultasku begitu mencintai beliau karena sifatnya yang ramah.

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Sedikit demi sedikit aku pun mulai menyususn karya tulisku berbagi saran dan masukan aku tanyakan kepada kakak-kakak seniorku yang ada di LPPI mereka banyak sekali memberikan aku kiat-kiat untuk menulis semua yang mereka ajarkan aku ikuti, akhirnya karya tulisku selesai juga aku pun mengirimkanya ke panita perlombaan untuk dinilai. 

Dari tulisan yang pertama itu aku mulai tertarik untuk menulis, aku kemudian mengirimkan tulisanku yang kedua ke Kantor Bahasa Maluku saat itu mereka sedang membuka kegiatan pelatihan kepenulisan, kuota yang diterima  hanya tiga puluh orang dengan syarat harus memasukan sebuah tulisan baik essay, cerpen maupun puisi ke mereka, singkat cerita aku terpilih dan masuk kedalam tiga puluh orang yang berhak mengikuti kegiatan kepenulisan tersebut.

Tak sampai disitu suatu saat aku sedang duduk di kelas menunggu dosen akan masuk untuk kuliah, tak sengaja aku membaca informasi mengenai pemilihan mahasiswa berperstasi di fakultasku, akan tetapi hari dimana aku menemukan informasi tersebut merupakan hari kedua batas mengirimkan makalah sebagai syarat untuk mengikuti kegiataan itu, aku pun dengan semangat membuat tulisanku, disela-sela waktu kosong, saat pulang kampus aku langsung menyiapkan segala sesuatu untuk mengikuti kegiataan tersebut. Tiba saatnya perlombaan pemilihan mahasiswa berprestasi diadakan aku harus melawan teman-teman yang hebat-hebat di fakultasku. Setelah kegiataan itu selesai juri langsung mengumumkan hasil tak menyangkah aku mendapatkan juara dua sebagai mahasiswa berprestasi di fakultasku, dari kegiataan itu aku mulai dekat dengan Wakil dekan Tiga, "Pa Latu" begitu mahasiswa sering memanggil namanya.

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Di tahun ini pun aku bergabung dengan GMNI (Gerakan mahasiswa nasional Indonesia), alasan aku bergabung di organisasi ini karena aku ingin menjadi sosok yang nasionalis. 

Tak ada orang yang mengajak atau memaksaku untuk mengikuti organisasi ini dengan sukarela aku bergabung dan mengikuti organisasi kemahasiswaan ini. 

Aku begitu senang belajar disini lantaran pemikiranku lebih kritis dan lebih pedulih terhadap masyarakat kecil. Saat-saat itu tepatnya sekitar bulan Maret desas-desus mengenai virus corona mulai menyebar kemana-mana ketakutan mulai menghantui masyarakat angkat positif semakin hari semakin banyak, orang yang meninggal akibat serangan virus ini pun mulai banyak. 

Akibatnya kampus diliburkan  awalnya dua minggu akan tetapi kasus makin banyak maka diperpanjang tersus hingga waktu yang tak ditentukan, akhirnya sekitar 27 maret 2020 aku memutuskan untuk pulang kampung, perkuliahaan dilakukan dengan sistem daring walaupun sangat membosankan dan apa yang kami pelajari tidak pernah kami mengerti akan tetapi kami harus menjalani itu, bukan hanya belajar semua aktifitas dilakukan secara daring. Berdoa, berolarga, hinga bekerja semuanya dirumah.

Untuk mengisi waktu luang aku banyak menghabiskan waktu dirumah untuk belajar desain aku beberapa kali mengikuti lomba desain akan tetapi aku selalu gagal, aku juga sempat mengikuti kursus online komputer selama satu bulan untuk menambah ketrampilanku. 

Disela-sela kesibukanku aku mendapatkan informasi mengenai lomba Karya tulis ilmiah yang diselengarakan oleh pemprov Maluku, aku mengajak teman-temanku untuk mengikuti kegiatan tersebut akhirnya kami menulis Karya ilmiah. 

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Walaupun keadaan pandemi aku tak begitu saja dirumah, aku banyak menghabiskan waktu di depan Layar leptop untuk melakukan berbagi kegiataan bermanfaat yang menambah wawasanku.Lima bulan suda berlalu kami masih diliburkan akibat pandemi ini, tiba-tiba pada 8 agustus aku ditelphone oleh Pa Latu untuk kembali ke Ambon Karena karya tulisku mendapatkan juara 1 dan mewakili fakultas ke tingkat Universitas melawan  rekan-rekan dari berbagi fakultas lainya, aku begitu senang dan bahagia. 

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Sebelas Agustus aku berangkat ke kota Ambon Sesampinya di Ambon aku memutuskan untuk pindah kosan karena kos lamaku terlalu mahal, akhirnya aku pindah kekos yang baru yang lebih murah , besoknya 13 agustus aku bersiap-siap ke kampus untuk mengikuti perlombaan, akan tetapi aku kalah aku tak dapat juara apa-apa perasaan sedih dan kecewa tercampur didalam  hatiku, tapi tak mengapalah karena pada waktu bersaan aku mendapat kabar bahwa Karya tulisku Masuk 11 besar pada perlombaan karya ilmiah membangun negeri yang dilaksanakan oleh pemprov Maluku. 

Walau masih dalam perasaan sedih aku  tetap semangat untuk memmpersiapkan diri mempresentasikan secara online karya ilmiah saya berikutnya, akan tetapi saat pengumuman hasil Lagi-lagi aku tak juara.

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Kekalahan yang kudapatkan itu tak membuatku jera untuk bangkit dan terus berkarya, aku mengajak rekanku Angel dan  Atris untuk mengikuti bebrapa Perlombaan mereka menerima tawaranku dan akhirnya kami pun satu tim. Dan kami bernama  tim kami AHA TEAM, AHA sendiri merupakan singkatan dari nama kami masing-masing yaitu ATRIS, HENDRA dan ANGEl. 

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Dibawa bimbingan Pa Latu kami begitu semangat mengikuti berbagi kegiataan akan tetapi kami selalu gagal dan gagal, tak pernah mendapatkan juara. 

Walaupun

  Sumber:Dokumen Pribadi
  Sumber:Dokumen Pribadi
kami selalu gagal Pa Latu selalu memberikan semangat untuk kami bertiga agar terus bangkit, harus tersus semangat jangan menyerah,  bermodalkan tekat dan semangat beliau inilah kami masih tetap mengikuti berbagi perlombaan walaupun hasilnya selalu gagal.
  Sumber:Dokumen Pribadi
  Sumber:Dokumen Pribadi
Aku pun sempat mengikuti lomba mural bersama dengan Kakak Fano, dia aku kenal ketika aku mengikuti perlombaan karya ilmiah membangun negeri, dia juga termasuk salah satu finalis waktu itu, kami berdua begitu akrab dan saling kontek-kontekan berdiskusi banyak hal akhirnya ketika ada perlombaan mural kami iseng-iseng untuk ikut hanya bermodalkan tekat dan berani, pokoknya mau juara tau tidak intinya harus ikut. 

Biarpun kami tidak bisa mendaptkan juara dan gambar yang kami buat hanya asal-asalan tetapi kami puas dengan apa yang kami berdua buat. Aku dan kaka Fano pun banyak sekali mengenal seniman-seniman mural dikota Ambon, mereka begituh hebat-hebat dan luar biasa, aku begitu senang bisa berkenalan dengan mereka.

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Hampir satu bulan aku, Atris dan Angel tidak bersama-sama mengikuti kegiataan, sampai suatu malam aku mendaptkan informasi dari salah satu temanku mengenai perlombaan yang dilaksanakan oleh Museum Siwalima Ambon hadianya cukup besar.

Kegiatan yang dilaksanaan merupakan kegiataan bedah koleksi  museum, koleksi akan diberikan kepada masing-masing peserta kemudian peserta akan menggali  informasi tentang koleksi tersebut dan dibuat didalam bentuk essay

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Kemudian dipresentasikan, Aku pun mengajak kembali kedua temanku Atris dan Angel untuk mengikuti kegiatan tersebut, walaupun kami terus-terusan kalah kami tak pernah kapok-kapoknya untuk terus mengikuti perlombaan, dengan penuh perjuangaan kami bertiga menggali informasi untuk menulis Essay tersebut, satu tempat ke satu tempat kami telesuri untuk mencari narasumber. 

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Tiba saatnya presentasi hasill perlombaan 4 Desember 2020 kami bertiga mempresentasikan hasil karya kami didepan dewan juri. Tak disangka-sangka saat pengumuman hasil kami terpilih sebagai pemenang lomba tersebut karena essay yang kami buat begitu menarik hati dewan juri, Perjuangan kami selama ini terbayar suda kami berhasil membawah pulang hadia sebesar sepuluh juta rupiah.

 Sumber:Dokumen Pribadi
 Sumber:Dokumen Pribadi
Saat ini tahun 2020 sudah akan berakhir sebentar lagi masuk pada tahun yang baru 2021, pandemi masih saja menghantui  bumi ini, segala kenangan suda dibuat selama setahaun 2020 bagi sebagian orang singkat padat dan jelas, tapi bagiku 2020 banyak menyimpan kenangan-kenangan indah dimana masa-masa berjuang mencari jatih diri sebagai seorang mahasiswa. 

Masa dimana aku banyak belajar dari kegagalan. 2020 boleh saja usai tapi kenangannya tak akan pernah sirna dari ingatanku, sebenatar lagi 2021 akan tiba semoga ditahun yang baru ini kita semua akan lebih baik. 

Pandemi akan segera berlalu dan kita yang sudah lama tidak bertemu dengan teman-teman di kampus akan dipertemukan kembali di 2021 setelah sekian lama COVID-19 memisakan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun