Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada Gunanya Merayakan Hari Ibu?

22 Desember 2020   14:44 Diperbarui: 22 Desember 2020   15:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Setiap tanggal 22 desember kita peringati sebagai hari Ibu nasional. Hari ibu sudah dirayakan jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya sejak tahun 1938, tanggal ini dipilih  sebagai momentum perayaan hari ibu bukan tanpa alasan, 22 desember dipilih untuk mengenang pertama kalinya kongres perempuan Indonesia yang jatuh tepat pada 22 Desember 1928, Gagasan peringatan hari ibu yang muncul pada kongres perempuan ke-3 pada 1938, bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan dan memperbaiki keadaan perempuan Indonesia, dalam konggres tersebut juga membawa isu berupa perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, menghentikan pernikahan dini , serta perdagangan perempuan dan anak.Berbicara soal ibu otomatis kita tak bisa terlepaskan dari perempuan karena pada dasarnya semua perempuan pada saatnya akan menjadi seorang ibu yang akan menikah kemudian tinggal serumah dengan suami dan anak-anak.

 Perempuan memiliki peran yang sangat mendasar dalam sebuah keluarga, perempuan itu merupakan sumber kehidupan, hamipr semua pekerjaan didalam rumah dilakukan oleh perempuan. Perempuan itu serba bisa apa pun bisa dilakukanya. Perempuan itu perkasa lebih perkasa dari laki-laki dalam lembutanya seorang perempun terdapat jiwa yang begitu kuat dan kokoh dalam memberikan kehiduapan pada suatu keluarga. Dan Ibu adalah perempuan yang paling hebat, keperkasaan seorang ibu melebih seorang kasatria.
Terlepas dari ulasan di atas  saya ingin mengajak kita sejenak merenungi perilaku kita masing-masing kepada ibu kita, apa yang pernah kita lakukan kepada ibu kita, seringkah kita menjatuhkan air mata di pipinya ataukah kita sering membuatnya bahagia dan tertawa?, mari merenung sejenak. Seperti perayaan hari-hari lainya pastinya banyak orang yang saling mengucapkan selamat begitu juga dengan perayaan Hari Ibu. 

Di media sosial ucapan-ucapan tentang hari ibu bertebaran  di mana-mana dengan foto-foto dari ibu mereka, di posting dan di pertontonkan untuk orang lain lihat bahwa mereka begitu mencintai Ibu Mereka. Semoga benar-benar mencintai ibu bukan sekedar kata-kata mutiara yang indah tapi harus dengan tindakan. Bagi saya mencintai dan menghargai Ibu bukan hanya pada 22 Desember tetapi setaip hari kita harus mencintai dan menghormati ibu kita, momentum 22 Desember haruslah menjadi sebuah saat dimana kita merenungi selama setahun ini apa saja dosa-dosa dan kesalahan yang peran kita buat melukai hati ibu kita.
Jangan sampai sok-sokan mengucapkan hari ibu tapi ketika ibu menyuruh mencuci piring malah membentak, kita perlu memaknai hari ibu bukan sekedar suatu perayaan seperti hari-hari lainya.

 Ibu adalah sosok luar biasa dalam hidup kita tampah seorang ibu kita tidak akan terlahir kedunia, tidak ada anak yang terlahir dari seorang Ayah atau tiba-tiba muncul begitu saja akan tetapi untuk seorang lahir kedunia perlu proses yang panjang, sembilan bulan ibu mengandung kemudian melahirkan kita kedunia dengan susah payah, belum sampai disitu ibu juga tak ada rasa lelah menjaga, merawat hingga mendidik kita sampai dewasa, semua dilakukan Ibu dengan penuh iklas.

Jasa seorang Ibu tidak bisa dibalas dengan apapun, akan tetapi kita bisa menghargai jasa-jasa seorang ibu dengan menuruti perkataan ibu dan juga selalu berusaha membuat ibu untuk tersenyum bahagia.

 Di telapak kaki seorang Ibu ada surga, surga itu akan hancur dan menjadi neraka ketika seorang anak bersikap durhaka kepada ibunya, maka dari itu cintai ibumu, hargai ibumu, turuti segala perkataan ibumu, selama ibumu masa ada lakukan yang terbaik untuknya karena ketika dia suda tiada maka kamu akan menyesal ketika tak bisa memberikan yang tebaik untuknya. SELAMAT HARI IBU 22 DESEMBER 2020 UNTUK PARA IBU-IBU YANG LUAR BIASA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun