Â
Pada suatu hari, tepatnya hari minggu pagi dimana waktunya untuk beribada , orang-orang mulai berdatangan satu-persatu ke gereja, di depan pintu gereja suda siap dua orang majelis bertugas dengan pakaian serbah hitam dengan senyum-senyum yang begitu manis menjemput umat tuhan yang datang untuk memuji dan memuliakan namanya, setiap orang yang masuk kepintu gereja mereka salami sambil berkata: "syalaom!", tak lupa tata ibada pagi itu pun diberikan. Â
Tampak wanita berusia separuh baya, berjalan masuk kedalam pintu gereja dengan agak angkuh, pakaianya rapi, dan tanpak bermerek, dia pun masuk dan duduk di kursi paling depan didalam gereja.Â
Lonceng dua pun berbunyi tanda bahwa sebentar lagi ibadah akan mulai, didalam gereja orang-orang suda mulai banyak, tua, muda, kecil besar semuanya ada, dan siap memuji Tuhan.
Beberapa menit kemudian majelis bertugas mulai membacakan warta jemaat, dan lonceng tiga pun berbunyi tanda bahwa ibada minggu dimulai, "jemaat semua dijemput bangkit berdiri dan mari kita angkat pujian berhimpun semua". dengan suara lantang majelis bertugas mengajak jemaat untuk bernyanyi...Â
Ketika lagu selesai dan semua duduk, tiba-tiba seorang wanita muda masuk kedalam gereja, dengan tubuh yang molek dan pakaian yang sedikit seksi, Rok pendek sampi atas lutut, bibir merah merona, dan bunyi sepatu high, membuat semua mata didalam gereja tertujuh padanya, wanita separuh baya yang duduk paling depan pun tak melepaskan kesempatan untuk melihat wanita itu, dengan muka yang begitu sinis dia menatap tajam dari atas ke bawa wanita muda yang sexsi tersebut.Â
Sambil berbisik ke jemaat yang ada disampingnya, "coba lihatlah penampilan wanita itu, dia berpakian tidak sopan  ke gereja, barang kali dia adalah wanita murahan".Â
diskusi khasnya ibu-ibu, pun dimulai antara wanita separuh baya dengan jemaat yang duduk didekatnya, sepanjang ibadah itu berjalan wanita separuh baya tersebut terus membicarakan penampilan wanita  muda yang seksi tersebut,. Â
Ibada Minggu ini pembacaan firman terambil dalam kitab perjanjian baru yakni Matius  6:1-2 yang berbunyi demikian: "ingatlah , jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.Â
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadah dan lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upah" Â Semua jemaat mendengarkan dengan saksama ayat alkitab yang dibacaan oleh pendeta, selanjutnya sang pendeta pun melanjutkanya dengan Khotba.
Setelah selesai rangkian ibada, waktunya untuk memberi persembahan syukur, lagu hujan berkatkan tercura pun dinyanyikan sambil kantong-kantong persembahan dibawakan.Â