sebenarnya film kartun bisa dijadikan pembelajaran yang baik asaklan bisa dikemas dengan baik. akan tetapi film kartun saat ini banyak membawa pengaruh negatif bagi anak-anak bahkan kalangan para remaja dan mahasiswa hingga dosen. terbukti setelah saya menanyai beberapa orang teman saya (mahasiswa), mereka masih menyukai film kartun. mungkin itu adalah pengaruh karena sejak kecik mereka sudah disuguhi dengan film kartun. parahnya lagi, ketika mereka terbangun di pagi hari mereka lebih memilih untuk melihat film kartun daripada santapan rohani. yang unik adalah ketika saya kuliah, ada seorang dosen senior yang hafal dengan tokoh-tokoh kartun sponge bob hingga krabipatynya.
berikut akan disajikan berbagai pengaruh negatif dari film kartun:
1. Rurouni Kenshin
Dengan banyaknya kekerasan yang terdapat dalam film ini sangat memungkinkan menjadikan individu mempunyai khayalan ( id ) untuk selalu ingin lebih hebat dari yang lainnya dan juga khayalan atau keinginan ( id ) untuk tampil jagoan, dimana hal ini jika telah sampai kepada Ego dapat menjadikan individu yang menghalalkan segala cara untuk menjadi seseorang yang selalu hebat dari yang lainya walaupun itu dengan cara menyakiti teman atau orang lain, hal ini menjadikan seseorang tersebut sebagai pribadi yang keras kepala, mau menang sendiri, terlalu percaya diri dan arogan
2. Sponge Bob
Film kartun ini mengajarkan kepada para penikmat film kartun untuk bertindak ceroboh, dan berfikir menyimpang. Walaupun terkesan lucu dan konyol, namun hal tersebut dapat berakibat buruk terhadap kepribadian. film ini dapat dengan mudah mengubah pola pikir pada individu yang terlebih kalangan anak- anak yang sangat menyukai tayangan ini, pola pikir yang tadinya bersifat wajar menjadi tidak wajar seperti apa yang dilakukan oleh sponge bobs, sehingga akan membentuk pribadi yang ceroboh, penakut, plin-plan, dan gampang terpengaruh.
3. Doraemon
Film ini di anggap berbahaya dikarenakan terdapat hal-hal yang tidak masuk akal di dalamnya. Dalam berbagai episodenya, banyak dikisahkan bagaimana doraemon menemukan berbagai macam kekeuatan ajaib dari kantungnya untuk memecahkan berbagai masalah yang di alami oleh nobita. Hal ini menjadikan anak terlalu banyak berhayal dan berandai-andai, sehingga anak selalu menginginkan hal-hal yang bersifat instan. termasuk dalam penyelesaian masalah mereka sehari-hari.
4. Crayon Sinchan
Apakah Sinchan yang sering merepotkan orang tuanya adalah contoh yang baik bagi individu? Mungkin bagi orang dewasa mereka bisa tertawa terbahak-bahak waktu menyaksikan ulah anak kecil berumur lima tahun itu. Tapi bagaimana dengan penonton yang berumur, sebutlah, di bawah 10 tahun? Tidakkah mereka berpikir bahwa Sinchan yang berumur lima tahun saja seperti itu, lalu mereka akan mengikuti tingkah laku shinchan tanpa disadari oleh siapa pun.
Melalui analisis di atas dapat kita ketahui bahwasanya film kartun sangatlah berpengaruh terhadap kepribadian. Secara perlahan-lahan namun efektif, sebuah film kartun membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H