Mohon tunggu...
HENDRA SURYADININGRAT
HENDRA SURYADININGRAT Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang Guru yang menyenangkan dan suka dengan seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3.2 Pemimpin dalam Mengelola Sumber Daya

1 November 2024   22:00 Diperbarui: 1 November 2024   22:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada refleksi dwi mingguan kali ini saya menggunakan model Connection, challenge, concept, change (4C). Berikut ini refleksi saya berdasarkan beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini :

1) Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?

Pada modul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini saya menemukan erat kaitannya dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak. Dalam hal ini menjadi pemimpin pembelajaran yang tidak hanya bertanggung jawab pada proses pembelajaran, tetapi juga pada pengembangan lingkungan belajar yang berdaya dan berkelanjutan. Pada modul ini, mengajarkan bahwa dalam mengelola sumber daya, saya harus lebih fokus pada pemberdayaan potensi murid dan lingkungan sekitar agar bisa menciptakan lingkungan belajar yang ramah, nyaman, dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif dan relevan bagi setiap murid untuk berkembang sesuai kemampuannya. Dengan mengidentifikasi, memberdayakan, dan mengelola berbagai sumber daya secara efektif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang memenuhi kebutuhan beragam murid. Selain itu juga, membantu membangun kolaborasi yang kuat antara komunitas sekolah dan menciptakan sinergi yang positif untuk mendukung visi guru penggerak sebagai agen perubahan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Secara keseluruhan, materi yang saya dapatkan ini memperkuat pemahaman saya tentang tanggung jawab sebagai Calon Guru Penggerak serta memberi saya bekal untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang reflektif, bijaksana, dan berorientasi pada pemanfaatan kekuatan setiap aset lingkungan pendidikan.

2) Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?

Saya menemukan ide dan materi dari narasumber yang berbeda dari praktik yang selama ini saya jalankan. Sebelumnya saya lebih terbiasa dengan pendekatan berbasis kekurangan yaitu fokus pada hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditambahkan dalam proses pembelajaran. Namun, narasumber memperkenalkan pendekatan berbasis kekuatan yang mengajarkan untuk melihat potensi yang sudah ada dan mengoptimalkannya, baik dari murid, rekan guru, maupun lingkungan sekitar. Dalam hal ini menggarisbawahi bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan potensi yang unik, sumber daya di sekitar termasuk manusia dan lingkungan adalah bagian dari solusi sehingga apabila diberdayakan secara efektif dapat memperkuat kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan produktif.

Grup Whatsapp CGP
Grup Whatsapp CGP

3) Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?

Dalam perjalanan saya menjadi Calon Guru Penggerak pada modul 3.2 mengenai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini saya mempelajari konsep penting yang tidak hanya relevan saat ini, tetapi juga akan menjadi fondasi yang berharga ketika saya menjalani peran saya sebagai Guru Penggerak sepenuhnya. Pembelajaran Modul dilaksanakan menggunakan MERDEKA yaitu:

  • Mulai dari diri :

Pada alur ini CGP mengingat ulang pengetahuan awal tentang faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada, serta merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal tentang materi ini dengan keadaan di sekolah.

  • Eksplorasi konsep

mengulas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah, pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis kekurangan/masalah, pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD), seta prinsip pengelolaan sumber daya di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD).

  • Ruang kolaborasi

mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolah dan strategi pemanfaatannya secara efektif.

  • Demonstrasi kontekstual

melakukan analisis visi dan prakarsa perubahan, mengidentifikasi tindakan yang dilakukan guru dalam masing-masing tahapan B-A-G-J-A, serta merefleksi peran pemimpin dari video praktik baik.

Grup Whatsapp CGP
Grup Whatsapp CGP
  • Elaborasi pemahaman

           Instruktur mengelaborasi pemahaman CGP terkait Modul 3.2 Pemimpin dalam Mengelola Sumber Daya

  • Koneksi antar materi

            Membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media.

  • Aksi nyata 

           Mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk mengidentifikasi aset/potensi/sumber daya secara                    kolaboratif bersama warga sekolah.

Konsep-konsep ini sangat berharga untuk diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut. Hal ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana saya bisa menjadi pemimpin pembelajaran yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi, mendukung, dan memberdayakan seluruh komunitas sekolah. Fokusnya pada memaksimalkan potensi yang ada baik dari murid, rekan guru, lingkungan sekitar maupun dukungan komunitas sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan serta kemajuan murid sesuai kodrat alam dan zamannya. Dengan terus menerapkan konsep-konsep ini, saya berharap dapat mendapatkan dampak positif dalam dunia pendidikan.

4) Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?

Sebelum mempelajari modul 3.2 ini saya lebih sering berpikir berdasarkan masalah atau kekurangan yang ada. Pandangan saya cenderung fokus pada apa yang tidak ada atau perlu dilengkapi, sehingga kegiatan dan program yang saya buat kurang maksimal karena membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan. Setelah mempelajari modul 3.2 ini saya mendapat wawasan baru yang merubah mindset saya khususnya dalam berpikir berdasarkan kekuatan/aset dengan melihat sisi positif dari setiap hal, sehingga saya dapat memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang ada di sekitar sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran yang berpihak pada murid. Termasuk di dalamnya dengan lebih aktif melibatkan murid dalam pengambilan keputusan kelas dan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada untuk mendukung pembelajaran, serta membangun komunikasi terbuka baik dengan murid, rekan guru, maupun orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pada intinya materi modul 3.2 ini merubah pandangan saya dari fokus pada kekurangan dan masalah menjadi melihat pada aset yang ada di lingkungan pendidikan untuk meningkatkan potensi individu dan sumber daya sehingga menjadi kekuatan dalam mengembangkan pendidikan secara berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun