"Oh itu, cewek yang telah menarik perhatianmu tadi! Wow...cakep juga tuh cewek, Dho! Tapiii...aku nggak kenal dia."
Yeah! Dugaan Ridho nggak meleset, ternyata Toro terpesona juga, gitu lihat wajah itu cewek. Apalagi, cewek itu begitu menonjol di antara teman-temannya. Makanya, tanpa sadar decak kagum meluncur dari bibir Toro.
"Ck...ck...ck...!"
Sesaat kemudian, Toro noleh memperhatikan Ridho. Dia jadi tersenyum lihat wajah Ridho. Dia tahu betul, Ridho belum pernah nembak cewek, keberaniannya dikit payah. Selama ini Ridho suka memendam perasaan kagumnya ama cewek. Di otaknya hanya ada kamus belajar-belajar melulu! Wajarlah kalau Ridho sampai hari gini belum punya pacar... Walau boleh dibilang pergaulannya nggak ada masalah tuh. Kesempatan ini nggak boleh dibiarkan, batin Toro. Dengan setengah meledek dia berkata, "Tapi kamu punya nyali nggak tuk dekati tuh cewek?"
"Sontoloyo kamu, Toro! Jangan remehin aku!!!" sergah Ridho, sambil memalingkan wajahnya.
Tahu nggak? Wajah Ridho memerah. Dia jadi tersenyum kecut. Gemas hatinya dengar ledekan sahabat karibnya itu.
"Buktiinlah...kalau kamu berani!!!" timpal Toro, sambil menyeringai.
"Oke! Kalau aku berhasil dapatkan tuh cewek, apa taruhannya?" tantang Ridho. Hatinya semakin panas, diledek oleh Toro.
"Oh, kamu mau unjuk nyali rupanya!" sambut Toro setengah tertawa. "Boleh juga tuh...! Kalau kamu berhasil gaet tuh cewek, akan kutraktir kamu sebulan. Terserah kamu pilih, mau makan bakso, hamburger atau yang lainnya. Tapiii... kamu harus buktikan kemampuanmu ini dalam waktu dua Minggu,"
Wow...! Ridho jadi garuk-garuk kepala. Tapi gitu lihat Toro cengar-cengir langsung Ridho berkata mantap.
"Aku terima tantanganmu!!!"