Mohon tunggu...
Hendra Sulo
Hendra Sulo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas victory sorong

"Saya berpikir maka saya ada" ~Rene Descartes

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Makna Kehidupan: Perspektif Filsafat Eksistensialisme

5 Oktober 2024   00:03 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:14 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era modern ini, banyak individu merasa terjebak dalam rutinitas dan norma-norma sosial yang membatasi. misalnya : Krisis identitas, kecemasan eksistensial, dan ketidakpuasan terhadap makna hidup seringkali menghantui banyak orang. Dalam konteks ini, filsafat eksistensialisme muncul sebagai sebuah pendekatan yang relevan, menawarkan pemahaman yang mendalam tentang kebebasan individu dan pencarian makna. Dikenal melalui pemikiran tokoh-tokoh seperti Jean-Paul Sartre yang Mengembangkan ide-ide eksistensialisme atheis, menegaskan bahwa "eksistensi mendahului esensi" dan bahwa manusia harus menciptakan makna hidupnya sendiri., sementara Simone de Beauvoir Menyumbangkan perspektif feminis dalam eksistensialisme, menekankan kebebasan dan tanggung jawab perempuan dalam menentukan identitas dan pilihan hidup., ada juga Albert Camus,Friedrich Nietzsche, Martin Heidegger, sertah tokoh tokoh lain pengembang Filsafat Eksistensialisme.

Eksistensialisme merupakan suatu gerakan filosofis yang mempelajari pencarian makna seseorang dalam keberadaan (eksistensinya) dalam kehidupannya. Eksistensialisme menantang individu untuk berani menghadapi absurditas kehidupan dan menciptakan makna mereka sendiri. Namun Apakah kita sudah ketahui konsep dasar dalam filsafat eksistensialis yang sering berkaitan dengan makna kehidupan? serta Bagaimana kebebasan dan tanggung jawab berperan dalam pencarian makna hidup? atau relevansi pemikiran eksistensialis dalam menghadapi tantangan kehidupan modern itu bagaimana ?

               Filsafat eksistensialise menekankan pengalaman subjektif dan kebebasan individu. Sartre menegaskan bahwa "eksistensi mendahului esensi," berarti manusia tidak memiliki tujuan yang ditetapkan sejak lahir. Sebaliknya, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menciptakan makna dalam hidupnya sendiri. Pendekatan ini menempatkan individu sebagai pusat dari pencarian makna, menjadikannya bebas untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinannya.

Adapun Kebebasan adalah inti dari filsafat eksistensialis. Sartre dan Camus menekankan bahwa dengan kebebasan datang tanggung jawab. Setiap pilihan yang diambil mencerminkan nilai dan pandangan dunia individu tersebut. Hal ini menciptakan tekanan untuk tidak hanya membuat pilihan yang baik tetapi juga untuk menerima konsekuensi dari pilihan tersebut. Dengan demikian, makna hidup tercipta melalui tindakan dan pilihan yang disengaja, di mana individu berusaha hidup sesuai dengan prinsip-prinsipnya.

Albert Camus, melalui karyanya "Mitos Sisyfus," menjelaskan bahwa kehidupan sering kali tampak tidak memiliki makna. Namun, ia berargumen bahwa individu dapat menemukan nilai dalam perjuangan melawan absurditas tersebut. Dengan menerima kenyataan ini, seseorang dapat hidup dengan lebih otentik, menemukan kepuasan dalam proses pencarian makna daripada fokus pada hasil akhir. Hal ini menggugah individu untuk menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan determinasi.

"Kebebasan Bukanlah sebuah Hadiah Cuma-cuma, melainkan sesuatu yang Harus diperjuangkan." (Albert Camus)

Filsafat eksistensialis memiliki relevansi yang kuat dalam konteks modern. Dalam dunia yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan perubahan cepat, ajaran ini mendorong individu untuk beradaptasi dan menemukan makna di tengah kekacauan. Kesadaran akan kebebasan untuk memilih dan menciptakan makna dapat memberikan kekuatan bagi individu untuk menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih positif.

Jadi Kita bisa Pahami bahwah Filsafat eksistensialis menawarkan wawasan yang berharga tentang pencarian makna kehidupan. Dengan menekankan kebebasan, tanggung jawab, dan penerimaan terhadap absurditas, individu didorong untuk merenungkan dan menciptakan makna hidup mereka sendiri. Dalam menghadapi kompleksitas dan tantangan zaman modern, pemikiran eksistensialis dapat menjadi panduan yang membantu individu menjalani kehidupan yang lebih otentik dan bermakna. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menghadapi kehidupan dengan keberanian, kreativitas, dan kesadaran yang lebih tinggi.

walaikumsalam...

Referensi :

Jean-Paul Sartre -- konsep eksistensi dan esensi, serta kebebasan manusia.

Jean-Paul Sartre -- Sebuah pengantar yang menguraikan pandangan eksistensialisme Sartre dan pembelaan terhadapnya.

Albert Camus -- absurdism dan pencarian makna dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun