Kerajaan Salakanagara yang dikenal sebagai kerajaan pertama di Nusantara. Keberadaan kerajaan ini bahkan sudah lebih dulu ada dari Kerajaan Kutai di Kalimantan yang sebelumnya ditetapkan sebagai kerajaan tertua dan pertama di Nusantara. Namun begitu, masih ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa kerajaan yang pernah berdiri di Jawa bagian barat ini hanyalah sebuah mitos. Â
Dari artefak kuno sejak masa pra-sejarah, tanah Nusantara sudah menjadi rumah bagi kelompok-kelompok manusia sejak ribuan tahun sebelum Masehi, bahkan sebelum zaman es terjadi. Akan tetapi,belum ada peneliti yang sanggup mengetahui dengan pasti, dari peradaban dan kerajaan apa mereka, serta asal-usulnya.Â
Ada sebuah daerah di bagian barat pulau Jawa yang bernama Salaka, yang kelak menjadi sebuah kerajaan awal di Nusantara bernama Salakanagara - berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara. Salakanagara didirikan pada abad ke-1 Masehi dan diperkirakan menjadi kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.
Kerajaan Salakanagara diyakini sebagai leluhur Suku Sunda, terlebih karena peradaban Salakanagara yang berada di dalam peradaban orang Sunda selama berabad-abad.
Hal ini pun diperkuat lagi dengan kesamaan kosa kata antara Sunda dan Salakanagara, juga ditemukannya bukti-bukti berupa Jam Sunda atau Jam Salakanagara, yaitu penyebutan waktu jam dalam Bahasa Sunda. Â Salakanagara berdiri pada abad ke-1 atau tepatnya tahun 52 Saka (130/131 Masehi) di Nusantara,dan diperkirakan berada di sekitar Teluk Lada, Pandeglang kota yang terkenal dengan hasil logamnya. Salakanagara sendiri berarti "Negara Perak". Dr. Edi. S.Ekajati seorang sejarawan Sunda memperkirakan bahwa Ibukota kerajaan Salakanagara berada di Kota Merak sekarang.
Siapakah sesungguhnya tokoh nenek moyang bernama Aki Tirem ini? Pertanyaan ini menarik sekali diajukan karena memang masih terdapat kesimpangsiuran prihal eksistensi tokoh legendaris ini. Menurut cerita rakyat Pandeglang, namanya juga dikenal sebagai Aki Luhurmulya.
Namun demikian ada juga cerira di kalangan masyarakat yang menyebut nama Prabu Angling Dharma atau Wali Jangkung sebagai nama lain dari Dewawarman. Bahkan tokoh bernama Angling Dharma ini juga diakui berada di wilayah lain, bukan di Salakanagara.
Di zamannya Aki Tirem hanya berpredikat setingkat penghulu, bukan berpangkat raja. Tatkala sakit, sebelum meninggal dia menyerahkan kekuasaannya kepada menantunya yang bernama Dewawarman, yang jauh hari sebelumnya telah menikah dengan Nyi Pahoci Larasti, putrid Aki Tirem.
Atas pengangkatan ini semua penduduk menerimanya dengan senang hati. Demikian pula dengan para pengikut Dewawarman karena mereka telah menjadi penduduk di situ, lagi pula banyak di antara mereka yang telah mempunyai anak.
Lalu, siapakah Dewawarman ini? Konon, dia adalah seorang yang menjadi duta keliling negaranya yang terletak di India Selatan, untuk negara-negara lain yang bersahabat seperti: kerajaan-kerajaan di Ujung Mendini, Bumi Sopala, Yawana, Syangka, Cina dan Abasid (Mesopotamia), dengan tujuan mempcrerat persahabatan dan berniaga hasil bumi serta barang-barang lainnya.
Dewawarman dan rombongan berlabuh di pantai desa Aki Tirem pada awalnya dengan niat untuk mengisi perbekalan, terutama air. Namun ketika itu desa tersebut tengah dilanda keresahan karena aksi para perompak. Karena itulah pada mulanya Aki Tirem dan pasukannya berniat akan memerangi Dewawarman. Namun karena niat baiknya, Aki Tirem pada akhirnya menerima kehadiran rombongan pengembara dari India Selatan ini, bahkan penghulu desa di pantai barat Banten tersebut menjodohkan puterinya dengan Dewawarman.