Di al-Munir, al-Akhbar, al-Munir al-Manar, namanya membahana.Â
Di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Malaya.Â
Mari mengenangnya dalam tuturan Buya Hamka:Â
"Tuan Zainuddin Labay El-Yunusy boleh dikatakan terdahulu lahir ke dunia daripada masanya mesti lahir. Coba Tuan-tuan perhatikan kitab-kitab yang telah dikumpulkannya ketika itu...Â
Sebab itu tidaklah heran kalau semasa hidupnya, Tuan Labay dalam kalangan orang siak (pelajar surau), tetapi dia tersisih dari orang siak, tingkatannya lebih tinggi. Dia disegani, ditakuti, tetapi dicintai oleh segala golongan dan lapisan. Tetapi kadang-kadang orang yang mencintainya itu tidak kenal siapa dia."Â
Zainuddin!Â
Namanya hingga kini memesona.Â
Ricklefs tak alpa memena.Â
Diniyyah School binaannya,Â
lembaga pendidikan modern di zamannya.Â
Ia mati muda.Â