Sekolah Pariwisata Terkontroversi saat ini

Sungguh mengejutkan, sebuah gedung dengan gaya Bali, ini telah meluluskan ribuan mahasiswa. Hebatnya, 30 persen di antaranya saat ini bekerja di Kapas Pesiar mewah di luar negeri dan hotel berbintang di Eropa dan Amerika Serikat.

Lalu bagaimana kampus yang berdiri 4 tahun ini bisa melakukan hal luar biasa tersebut?

Nyoman Sukadana, CEO dari Elizabeth International School, menjelaskan jika pendidikan di sekolah pariwisata yang ia didikan tidak hanya terfokus pada melatih keahlian terkait perhotelan dan skill yang dibutuhkan di sektor periwisata. Namun juga pada perubahan mind set.

“Kami tidak hanya mengupgrade kemampuan para mahasiswa, namun juga merubah cara berpikir, etos kerja. Dimana mereka secara rutin mendapatkan motivasi dan berbagai pembelajaran entrepreneuer yang membuat mereka mampu berpikir strategis”, ungkapnya.

Jadi, ditambahkannya, di Elizabeth International menerima siapapun, dengan berbagai tingkat pengetahuan, dan kecerdasan, dan dengan metoda “rahasia” para mahasiswa dicetak menjadi tenaga kerja yang luar biasa.

Terbukti banyak mahasiswa dari Elizabeth School yang telah bekerja di luar negeri, dan berbagai hotel berbintang di dalam negeri.Dengan waktu mencari dan menunggu kerja yang relatif singkat. “Kami menyediakan layanan e-career yang membuat setiap mahasiswa yang akan lulus segera dapat terkoneksi terhadap ratusan perusahaan internasional yang membutuhkan tenaga kerja”, ungkap Nyoman.

Tidak heran prestasi yang ditoreh Elizabeth School menghasilkan sejumlah penghargaan dari Kementeriaan Periwisatadan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk kategori The Best Education of the Years, tahun 2012 yang lalu, serta sejumlah penghargaan dari lembaga berkompeten. Yang menarik Elizabeth International mendapatkan piagam MURI sebagai sebagai kampus hospitality berbasis entrepreneurship terbaik pertama dan satu-satunya di Indonesia

Referensi: http://kampuselizabeth.com/ .