Demokrasi bukan hanya sebuah sistem politik, tetapi juga merupakan fondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis, diperlukan pembentukan sikap dan perilaku demokratis sejak dini. Pendidikan, khususnya di madrasah, memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda.Â
Di Madrasah, pembelajaran demokrasi diwujudkan melalui kegiatan Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM), yang menjadi wadah penting untuk menginternalisasi pengetahuan, asas-asas demokrasi, serta kewajiban dan hak dalam demokrasi.
Hari ini, MAN 1 Jembrana melaksanakan pemilihan Ketua OSIM periode 2024/2025. Proses ini melibatkan tiga kandidat yang bersaing secara sehat, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sistem demokrasi bekerja.Â
Proses ini tidak hanya menjadi ajang memilih pemimpin organisasi siswa, tetapi juga menjadi pembelajaran praktis bagi siswa dalam memahami mekanisme pemilu, seperti proses kampanye, debat kandidat, hingga pemungutan suara.Â
Dalam sambutannya, Hendra Sidratul Azis, Kepala Seksi Pendidikan Islam Kemenag Jembrana, menyampaikan, "Lembaga pendidikan sangat cocok untuk membangun demokrasi yang kuat." Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa pendidikan adalah pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang demokratis dan berdaya.
Internalisasi Nilai Demokrasi Melalui OSIM
Melalui OSIM, siswa tidak hanya diajarkan teori tentang demokrasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam praktik berdemokrasi. Kegiatan seperti pemilihan Ketua OSIM memberikan ruang bagi siswa untuk memahami nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, keadilan, toleransi, dan partisipasi aktif.Â
Mereka diajarkan untuk menghormati perbedaan pendapat, menerima hasil pemilihan dengan lapang dada, serta mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan.
Proses ini juga melatih siswa untuk memahami pentingnya menghormati hak dan kewajiban sebagai bagian dari masyarakat yang demokratis. Para kandidat yang maju dalam pemilihan harus mampu menyampaikan visi dan misi mereka secara jelas, mengajak siswa lain untuk mendukung program-program yang mereka tawarkan, serta menunjukkan integritas dalam bersaing.Â
Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi aktor aktif dalam pembelajaran demokrasi.