Diujung kemarau siang ini terasa kering panas serasa diatas bara api
Hati yang hancur bak dilumat pisau belati
Sedari pagi tlah kutapaki jalan penuh onak duri
Bekerja tiada keluh kesah pasti
Mendarma pada masyrakat dengan sepenuh hati
Tiada niat tuk curangi harta meteka pribadi
Satu persatu aku abdi hingga senyum puas mereka beri
Bermodal kejujuran dan senyum itulah modal diri
Tanpa aku beda bedakan derajat dan pangkat mereka miliki
Namun rasa remuk sanubari senantiasa aku terima disertai caci
Bukan dari para konsumen yang datangi
Para penguasa jabatan yang selalu unggulkan jati diri
Sedih senantiasa menyelimuti langkah suci
Terantuk kebingunganku harus dengan siapa aku mengadu jalan pasti
***HRN***
Boyolali, 24 September 2018