Piala Dunia adalah sebuah ajang empat tahunan yang merupakan impian banyak pemain bola. Buat beberapa pemain, masuk tim nasional saja mungkin tidak cukup. Mereka berambisi membawa timnya masuk ke putaran final Piala Dunia, atau bahkan kalau bisa menjuarainya. Karena bukan sebuah ajang yang kaleng-kaleng, maka semua pemain pun berlomba menampilkan skill terbaiknya di klub, agar mereka dilirik oleh pelatih tim nasional. Tentu bangga sekali kalau terpilih jadi 26 orang yang mewakili negara, menyisihkan ratusan atau bahkan ribuan pesepakbola lain di negaranya, sekaligus memikul beban harapan pecinta sepak bola di negara mereka.
Masalahnya, nasib sering berkata lain. Berusaha keras saja tidak cukup, menjadi pemain terbaik saja tidak cukup. Ada banyak faktor yang membuat seorang pemain terbaik sekalipun tidak bisa mencicipi atmosfer Piala Dunia. Nah, pada tulisan ini, saya akan coba menyusun formasi pemain-pemain bintang yang gagal berangkat ke Qatar. Dari sekian banyak pemain, saya pilih sebelas orang saja dengan formasi 3-4-3.
Untuk posisi kiper, saya pilih Gianluigi Donnarumma. Kiper muda asal Italia ini tidak bisa berangkat karena negaranya tidak lolos kualifikasi. Karena negara yang sudah empat kali juara dunia ini secara mengejutkan dikalahkan oleh North Macedonia di babak playoff. Yak! jamaah sekalian tidak salah baca. Macedonia Utara yang kita pasti susah menunjukkan posisi negaranya di peta! Agak bingung juga sih karena Donnarumma adalah kiper utama di babak play-off itu. Jadi kegagalan Italia sedikit banyak ada andil dia juga.
Untuk posisi belakang, saya pilih tiga orang: Reece James, David Alaba, dan Sergio Ramos. Mereka bertiga juga tidak bisa ikut ke Qatar, tapi dengan alasan yang berbeda.
Alaba tidak bisa ikut karena alasan yang sama dengan Donnarumma. Negaranya, Austria kalah 1-2 dari Wales di babak play-off. Sehingga akhirnya Wales yang berangkat ke Qatar. Reece James kena sial karena terlanda cedera ligamen hanya sebulan sebelum turnamen. Diperkirakan dia harus istirahat delapan minggu. Artinya dia tidak bisa dipaksakan pergi. Cederanya Reece bisa dibilang kehilangan yang besar buat tim nasional Inggris.
Lalu Ramos, defender paling berpengalaman di Spanyol saat ini juga tidak berangkat karena besar kemungkinan pelatih Spanyol ragu pada kebugaran Ramos. Seperti yang kita tahu, Ramos mengalami cedera panjang tahun lalu di klubnya. Meski sekarang dia mulai tampil reguler lagi, tapi pelatih Spanyol tidak mau ambil resiko, dia memilih pemain lain yang lebih bugar.
Untuk area tengah, saya pilih empat pemain: Martin Odegaard, N'Golo Kante, Paul Pogba, dan Marco Reus. Kecuali Odegaard yang tidak bisa pergi karena Norwegia kalah bersaing dengan Belanda dan Turki di Grup G, semua nama di atas tidak bisa pergi ke Qatar karena setan cedera!
Pogba dan Kante berasal dari negara yang sama, Perancis. Keduanya adalah aktor penting saat Perancis juara Piala Dunia 2018. Namun sayang keduanya harus rela mundur karena cedera. Pogba harus menjalani operasi untuk memperbaiki meniskusnya yang robek. Sementara itu Kante si anak baik juga harus mundur karena cedera hamstring.
Sementara itu predikat pemain paling tidak beruntung layak disematkan kepada Marco Reus. Cedera engkel dua bulan yang lalu membuatnya harus rela menepi dari hingar bingar Piala Dunia. Padahal usianya sudah 33 tahun, kecil kemungkinan dia akan terpilih masuk ke Piala Dunia 2026 nanti. Wajar kalau Reus menangis, karena meski dia adalah pemain brilian, tapi hampir selalu gagal berlaga di event-event penting karena cedera. Bayangkan, dia sudah pernah terpilih masuk tim nasional jerman untuk Piala Dunia 2014 tapi harus mundur karena cedera engkel. Dia juga terpilih masuk ke tim yang akan berlaga di Piala Eropa 2016 tapi lagi-lagi harus mundur karena cedera paha. Kemudian, dia terpilih masuk ke tim untuk Piala Eropa 2020 tapi juga harus mundur karena cedera kambuha. Lalu sekarang dia terpilih lagi masuk tim untuk Piala Dunia 2022 tapi cedera lagi. Betapa tidak beruntungnya Reus.
Lalu untuk pemain depan, saya pilih tiga nama: Erling Haaland, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino. Untuk yang ini, saya benar-benar menyayangkan tidak bisa liat ketiganya. Karena saya yakin mereka sebenarnya bisa membuat turnamen kali ini menarik.