Mohon tunggu...
Hendra Purnama
Hendra Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman yang diakui negara

Penulis yang tidak idealis, hobi menyikat gigi dan bernapas, pendukung tim sepakbola gurem

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lima Film Indonesia Tahun 80-an yang Sebaiknya Dibuat Ulang

18 November 2022   06:30 Diperbarui: 18 November 2022   18:13 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#2 Mereka Memang Ada (1982)

Film karya sutradara Mardali Syarief ini, terbagi dua. Pertama dia bercerita tentang Nugroho, seorang waria masyarakat bawah yang tinggal bersama Nining, adeknya, serta ibu mereka di sebuah perkampungan kumuh. Nugroho menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Semua menerima “kondisi” Nugroho, kecuali ayah tirinya yang bernama Robaka. Setiap kesempatan, Robaka mengejek dan menghina Nugroho, padahal Robaka juga bukan kepala keluarga yang baik, bahkan dia sampai tega berniat memperkosa Nining.

Lalu kisah kedua tentang Daniel, seorang waria dari kalangan atas. Keluarganya merasa tercemar dan malu akan kodrat yang dialami Daniel. Suatu saat Daniel disiksa untuk menghilangkan sifat kebanciannya. Daniel bisa menyelamatkan diri dan dititipkan ke tokoh pemimpin waria bernama Mirna. Di sana Daniel berhasil dibimbing menjadi seorang model berbakat. Akhirnya keluarga Daniel menyadari dan mengerti dengan keadaan Daniel.

Menurut saya, tema ini menarik. Kisah dua waria dengan perbedaan strata ekonomi dan status sosial. Keduanya menghadapi musuh yang berbeda, tapi konflik internalnya sama: kewariaannya membuat mereka dapat cap jelek dan direndahkan. Film ini memotret bagaimana mereka mencoba berjuang keluar dari masalah itu. Sebuah potret yang menarik, dan rasanya tidak apa-apa jika dibuat ulang dengan seting jaman sekarang. Apalagi pemikiran tentang waria, kaum pelangi, LGBTQ, dan lain sebagainya tentu sudah lebih berkembang. Istilah kata sih, kalau di tahun 80-an saja film ini bisa rilis, kenapa sekarang tidak?

#3 Perempuan Bergairah (1982)

Film karya sutradara Jopi Burnama ini berkisah tentang Renny Basuki, seorang gadis juara judo yang membentuk kelompok gulat bebas bayaran bernama “Idola”, untuk  mencari biaya perawatan adiknya yang sakit keras. Tapi akhirnya Renny kecewa karena ibunya tidak mau menerima uang hasil jerih payahnya itu, ibunya malah ingin Renny berhenti jadi pegulat dan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya.

Untuk membuktikan tekadnya, Renny berontak dan terus melakukan pertandingan demi pertandingan lagi, sampai akhirnya dia mendapatkan seorang manajer bernama Indra. Long story short, “Idola” memenangkan sebuah turnamen besar dan Renny mendapatkan kemenangan ganda: juara turnamen dan pacaran dengan Indra.

Hmm, terasa FTV? Tidak juga kalau kita membayangkan tonenya seperti film Fight Club (1999), misalnya. Menurut saya, film tentang perempuan cantik juara judo, bikin grup gulat bebas bayaran untuk membebaskan idealisme sekaligus mencari uang untuk adik; lalu dia dapat benturan klasik ketika orang tua tidak setuju, tapi perempuan ini keras kepala, sampai akhirnya bisa membuktikan prestasi sekaligus dapat kekasih.

Pasti menyenangkan kalau diremake lagi. Artisnya bisa Andrea Dian, Maudy Ayunda, Jihane Almira, atau Pevita Pearce? Terserah sih, banyak opsi.

#4 Menentang Maut (1984)

Film karya sutradara Helmud Ashley ini bercerita tentang sebuah musibah yang terjadi di terowongan milik ICA, perusahaan gabungan Indonesia-Jerman. Akibatnya, 50 orang terkurung di sana. Dalam usaha penyelamatan, seorang ahli dari Jerman memperagakan alat canggih, gabungan tenaga laser dengan gelombang ultrasonik, yang dapat mengebor segala jenis batu sekeras apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun