Mohon tunggu...
Hendra Permana
Hendra Permana Mohon Tunggu... wiraswasta -

belajar menuliskan apa yang terlihat di mata, terdengar di telinga dan dirasakan oleh hati. catatan lainnya ada di hapesurya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Saatnya Memegang Uang yang Benar

24 Mei 2013   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:06 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahad, 12 Mei 2013

Semakin nampak kemunculan koin Dinar dan Dirham (DnD) menguasai perdagangan di sekitar kita. Bahkan yang saya ketahui, ternyata penggunaan koin logam mulia ini sudah marak di beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan lainnya.

Dahsyatnya lagi, koin emas dan perak ini sudah digunakan di lingkungan kesultanan di beberapa pulau Indonesia. Seperti yang kita ketahui dulu saat mata pelajaran sejarah di sekolah, ada beberapa kesultanan yang pernah merajai beberapa wilayah Indonesia, seperti Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Mataram. Kabarnya kesultanan di Indonesia telah menerbitkan koin logam DnD ini sesuai wilayah mereka. Mereview sejenak, saya pernah melihat tayangan wawancara tentang keberadaan saat ini dari kelompok kesultanan Indonesia di salah satu stasiun tv. Jadi para pewaris kesultanan di Indonesia ini masih ada dan diakui oleh masyarakat mereka.

Kembali soal DnD, yang membuat saya kaget, ternyata acara Hari Kemenangan Dinar Dirham (HKDD) yang digelar oleh komunitas Jawara (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara) ini juga dihadiri oleh komunitas Jawara dari Medan bahkan Singapura dan Perancis.

Acara HKDD ini semakin membuka mata saya bahwa kehadiran DnD yang diyakini sebagai mata uang (currency) yang sebenarnya, ternyata telah lebih dulu digencarkan dan di adopsi di luar Indonesia sana. Info yang saya dapat, kita bisa lihat di website www.tumasiktradenetwork.org

Marilah bersama kita buka mata hati dan pikiran tentang keberadaan uang kertas kita selama ini? Apakah kita telah memegang uang yang benar? Saya lebih baik melihat koin dirham saya terbakar daripada uang kertas 100 ribu saya terbakar. Koin perak dirham tentu tidak akan mudah terbakar dan masih laku di belanjakan.

Kemajuan yang dahsyat tentang mata uang telah terjadi di luar Indonesia sana, yang mana mereka telah lebih dulu meninggalkan uang kertas dan kembali ke uang logam emas dan perak. Akankah kita (Indonesia) kembali tertinggal dari negara sebelah?

Pernah coba membeli barang kesukaan kita dengan koin perak Dirham yang berharga? Atau membeli handphone dengan koin emas Dinar? Tentu semua orang pasti senang memegang emas....cobalah! Saya sudah mencobanya diacara HKDD hari ini ^-^

Hendra Permana pasarterasi.web.id | Tukar 0,5 Dirham Anda dengan 1 Kg terasi Organik di sini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun