Mohon tunggu...
Hendra
Hendra Mohon Tunggu... Penulis - Clear thinking equals clear writing

Lahir dan besar di Jakarta. Topik tulisan: mengatur keuangan pribadi, kehidupan di Australia dan filosofi hidup sederhana. Saat ini bermukim di Sydney.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jargon-jargon Bisnis Bahasa Inggris yang Wajib Dikuasai

27 Februari 2016   21:12 Diperbarui: 27 Februari 2016   21:57 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya berkenalan dengan jargon bisnis pada tahun-tahun pertama terjun dalam dunia corporate di Sydney. Sebagian jargon sifatnya intuitif sehingga mudah dipahami, sebagian lainnya perlu putar otak sedikit dan ditebak lewat konteks. Sedangkan sisanya tidak terlalu berarti dan tidak lebih hanya agar pengguna terdengar formal, terdidik, sophisticated atau untuk membingungkan lawan bicara ketika tidak menguasai topik bahasan.

Jujur saya sendiri dulu juga suka membumbui email dengan jargon bisnis biar kelihatan keren dibaca, hingga suatu hari memo internal perusahaan menghimbau karyawan menggunakan plain English agar komunikasi lebih jelas, tepat sasaran tanpa bertele-tele dan menghindari kesalah pahaman.

Kalau begitu buat apa saya menulis artikel ini?

Saya berprinsip lebih banyak tahu selalu lebih baik meskipun belum tentu akhirnya dipakai dan lagipula masih banyak English native speakers yang menggunakan jargon karena kebiasaan. Selain itu suka atau tidak, sebagian perusahaan masih mengganggap mereka yang luwes berjargon lebih berpengalaman.

Saya harap beberapa jargon pilihan dibawah berguna bagi mereka yang banyak berkomunikasi dengan English native speakers dalam berbisnis.

The elephant in the room

Isu atau masalah sudah jelas depan mata tapi diperlakukan seakan-akan tidak ada karena tidak menyenangkan untuk dibahas atau karena alasan politis.

Contoh:

“You are fully aware that the old production line is the elephant in the room, aren’t you?”

(kamu sebenarnya tahu kan, kalau lini produksi tua itu masalah sesungguhnya?)

Think outside the box 

Berpikir diluar kebiasaan, memecahkan masalah dengan solusi inovatif yang belum pernah terpikir sebelumnya.

Contoh:

“We have to think outside the box if we want to win this competition”

(Kita harus berpikir diluar kebiasaan kalau mau memenangkan kompetisi ini)

Synergy

Bekerja sama dengan lainnya untuk kepentingan bersama atau untuk menekankan kerja sama dengan berbagai pihak yang berbeda tanpa sekat demi memajukan kepentingan bersama.

Contoh:

“The merger of Kalijodo Co and Aziz & Associates is expected to create synergy in delivering superior service to customers”

(Penggabungan antara Kalijodo Co dan Aziz & Associates diharapkan menciptakan sinergi dalam memberikan pelayanan superior kepada konsumen)

 

Brick and mortar

Bangunan fisik atau segala sesuatu yang masih berupa fisik.

Contoh:

“He still prefers brick & mortar based business to online platform”

(Dia masih suka bisnis yang berbasis lokasi fisik  daripada lewat dunia maya)

“She makes millions from her brick and mortar investment over the years”

(Dia menghasilkan uang berjuta-juta dari investasi properti selama bertahun-tahun)

Downsize/trim down

Mengurangi, menyusut, merampingkan, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Contoh:

“The company decides to downsize its workforce to save costs”

(Perusahaan memutuskan untuk melakukan PHK untuk menghemat biaya)

Streamline

Mengarahkan, menyelaraskan. Biasa demi efisiensi, bebas hambatan atau standarisasi.

Contoh:

“The new system allows us to streamline the application processes across different department without hindrance”

(Sistem baru memungkinkan kita menyelaraskan proses aplikasi dari berbagai departemen yang berbeda tanpa hambatan)

Do eat dog

Persaingan yang keras dan kejam, semua orang menghalalkan segala cara agar berhasil.

Contoh:

“So you want to be the next Indonesian Idol? Fine, just remember it’s a dog eat dog world out there”

(Jadi kamu mau jadi Indonesian Idol berikutnya? Baiklah, ingat saja kalau persaingannya sangat keras)

Low hanging fruit

Mengerjakan tugas yang berdampak positif dengan sedikit usaha atau mengerjakan hal-hal yang mudah saja.

Contoh:

“That wimp will never take on big projects; he just wants pick low hanging fruit”

(Si pengecut itu tidak akan pernah mau mengerjakan proyek besar, dia hanya mau pekerjaan yang mudah saja)

Offshoring/offshored

Mengalihkan pekerjaan keluar negeri karena ongkos lebih murah. Berasal dari kata dasar ‘Offshore’ (lepas pantai).

Contoh:

“Their jobs are going to be offshored, when do you reckon it will happen to us?”

(Pekerjaan mereka akan dialihkan keluar negeri, menurutmu kapan itu akan terjadi pada kita?)

“I heard that they will go ahead with offshoring”

(Saya dengar mereka akan mengalihkan pekerjaan keluar negeri).

Headhunter

Perekut pegawai untuk mengisi lowongan pekerjaan (biasa untuk posisi tinggi seperti eksekutif).

Contoh:

“The headhunter starts approaching potential candidates as soon as the CEO relinquishes his role”

(Perekrut mulai mendekati beberapa calon kandidat segera setelah CEO melepaskan jabatannya)

Headhunted

Pihak yang direkrut untuk mengisi lowongan kerja.

Contoh:

“Simano was headhunted from Macquarie bank by our manager”

(Simano direkrut dari bank Macquarie oleh manager kita)

Deliveries

Hasil akhir dari sebuah pekerjaan atau proses (tergantung konteks pekerjaan bersangkutan), biasa berupa laporan yang memiliki tenggat waktu.

Contoh:

“The CFO wants to have all deliveries done today at 3PM sharp”

(Kepala bagian keuangan ingin semua hasil kerja selesai hari ini tepat jam 3 sore”

 

On the same page

Sama-sama memahami, mengerti, membicarakan hal yang sama. Biasa digunakan untuk mengklarifikasi sesuatu.

Contoh:

“Just to make sure we are on the same page, are you saying we can’t proceed because it’s held up by budget issue?”

(Cuma ingin klarifikasi, jadi kamu bilang kita tidak bisa melanjutkan karena masalah anggaran?)

 

Bottleneck

Titik dimana sebuah process terhambat.

Contoh:

“The IT platform is the bottleneck, it just can’t go any faster than that”

(Perangkat teknologi informasi penghambatnya, soal tidak bisa lebih cepat lagi)

 

Cutting-edge / state of the art

Paling canggih atau mutakhir. Kiasan untuk sebuah metode, produk atau teknologi.

Contoh:

“Using the cutting-edge technology, we are confident that we will find sizable market for our product”

(Dengan menggunakan teknologi paling mutakhir, kita yakin akan menemukan pangsa pasar besar untuk produk kita

Game changer

Ide, even, produk atau servis yang dipercaya dapat mengguncang pemain dominan dalam pasar.

Contoh:

“iTunes becomes a game changer in music industry”

(iTunes menjadi disruptor dalam industri musik)

Gatekeeper

Orang yang mengontrol akses komunikasi dengan pejabat tinggi. Biasa merujuk pada asisten pribadi boss atau sekretaris.

Contoh:

“Be nice to Cindy, she is the gatekeeper if you want to talk to John”

(baik-baiklah sama Cindy, dia pemegang kuncinya kalau kamu mau bicara sama John)

Silver bullet

Satu solusi untuk semuanya. Dalam legenda orang Eropa, konon hanya peluru perak yang dapat membunuh serigala jadi-jadian (werewolf) dan penyihir.

Contoh:

“Now you can see that restructuring the organization isn’t a silver bullet, we are still having the same performance problem as it was six months ago”

(Sekarang kamu bisa lihat kalau restrukturisasi organisasi bukan solusi segalanya, kita masih memiliki masalah performa yang sama seperti enam bulan yang lalu)

Pushing the envelope

Keluar dari batasan normal demi mencapai tujuan.

Contoh:

“Our rival is really pushing the envelope by blanketing the whole city with their advertisements”

(Saingan kita benar-benar keluar dari kebiasaan mereka dengan menyelingkupi seluruh kota dengan iklan mereka)

Sugarcoating

Menutupi keburukan atau kekurangan agar terkesan lebih bisa diterima dan enak didengar.

Contoh:

“I don’t like to sugarcoat the fact even though it means I might lose my job”

(Saya tidak suka menutupi fakta meskipun itu berarti saya mungkin akan kehilangan pekerjaan)

Touch base

Melakukan kontak kembali secara singkat.

Contoh:

“Let’s touch base with Claudia tomorrow before she is going on leave”

(Mari hubungi Claudia besok sebelum dia pergi cuti)

Deep dive

Menyelidiki detail-detailnya.

Contoh:

“Make you deep dive into the requirements fully, we need get this 100% accurate”

(Pastikan kamu selidiki syarat-syaratnya dengan lengkap, kita harus 100% akurat)

Let’s take this offline

Biasa diucapkan ketika topik pembicaraan bersifat sensitf untuk dibahas secara formal didepan umum atau tidak relevan dengan topik yang sedang didiskusikan. Bisa juga merupakan ajakan untuk membahasnya setelah empat mata setelah meeting berakhir.

Contoh:

“If you are not comfortable with the new arrangement in office, please take it offline for now and see me afterward”

(Kalau anda tidak nyaman dengan pengaturan baru di kantor, tolong jangan dibahas sekarang dan temui saya habis ini)

Going forward

Kedepannya, lain kali, dimasa depan.

Contoh:

“Going forward, please keep Clara in the loop for any changes”

(lain kali, tolong kasih tahu Clara juga kalau ada perubahan)

COB = Close of Business Day (jam tutup bisnis)

Contoh: “Please send me the final report by COB”

(tolong kasih saya laporan akhir pada jam tutup kantor)

FYI = For Your Information (untuk diketahui)

Contoh: “Hey Anita, FYI only, no action required”

(hei Anita, ini untuk diketahui saja, tidak perlu tindakan lanjut)

BAU = Business As Usual (semua berjalan normal seperti biasa)

Contoh: “Even though it’s under new management, everything is BAU”

(Meskipun dikelola managemen baru, semuanya berjalan normal seperti biasa)

CC = Carbon Copy (surat tembusan)

Contoh: “Please remember to CC Craig in the email for this project”

(Tolong ingat masukan juga Craig di email dalam tembusan untuk proyek ini).

Pemakaian jargon sebaiknya secukupnya saja. Gunakan hanya untuk menunjukkan kalau anda mengerti dan ‘selevel’ dengan lawan bicara. Penggunaan berlebihan bisa memberi kesan basa basi seperti contoh pidato dibawah:

“As a company, we need to keep pushing the envelope to deliver new cutting-edge product for our customers and create values for our shareholders. We can only do so by creating synergy among our business units while at the same time trimming down the operational costs and avoid the temptation to pick low hanging fruits like our competitors do.”

Hendra Makgawinata

Sydney, 28/02/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun