Mohon tunggu...
Hendra
Hendra Mohon Tunggu... Penulis - Clear thinking equals clear writing

Lahir dan besar di Jakarta. Topik tulisan: mengatur keuangan pribadi, kehidupan di Australia dan filosofi hidup sederhana. Saat ini bermukim di Sydney.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Inilah Investasi Kesehatan Terbaik dan Gratis

14 Desember 2014   05:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:21 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14185572951125471236

[caption id="attachment_359378" align="aligncenter" width="300" caption="Group exercise, sumber: www.deans-sport.co.uk"][/caption]

Seorang pria diborgol tangannya, dirantai dan dilempar ke California Long Beach Harbor dimana dia kemudian diikatkan pada kabel panjang yang dihubungkan dengan 70 buah sekoci masing-masing berpenumpang 1 orang. Ditengah arus dan angin kencang, pria tersebut berenang sembari menarik 70 sekoci dibelakangnya dengan kecepatan 1.5 kilometer/jam menuju Queen’s Way Bridge. Pria tersebut, Jack LaLanne, sedang merayakan ulang tahun ke 70 (simak videonya disini).

Lahir pada tahun 1914, LaLane dikenal sebagai salah satu pionir dunia gym fitness yang kita kenal saat ini. Sejak usia 15 tahun hingga berpulang pada umur 96 tahun, LaLane rutin berolah raga selama 2 jam sehari dan mengkonsumsi makanan segar dari berbagai bahan alami kaya nutrisi seperti sayur dan buah. Dalam interview dengan cbsnews.com pada usianya yang ke 95 tahun, kita dapat melihat kekuatan mentalnya yang masih tajam layaknya seorang berusia 20 tahunan (simak disini).

Di desa Ogimi sebelah utara Okinawa dimana diet, budaya, fasilitas dan lingkungan yang jauh berbeda dengan Lalane, banyak warga lanjut usia sana yang tetap sehat hingga berumur seratus tahun lebih.

Apa persamaan antara gaya hidup Lalane dan warga desa Ogimi?

Mereka sama-sama menjalani gaya hidup A K T I F.

Investasi Kesehatan Terbaik dan Gratis

Pada tahap intelektual kita tahu bahwa kita butuh lebih banyak makan sayur-sayuran, buah-buahan segar berserat tinggi ketimbang makanan fast food tinggi kalori rendah gizi. Kita juga tahu vitalitas tubuh menurun karena kurang gerak.

Tidak ada waktu dan energi biasa merupakan alasan terbesar masyarakat modern khususnya di kota besar seperti Jakarta tidak berolah raga. Kita nyaris tidak pernah mendengar orang menunda sikat gigi dan mandi karena tidak ada waktu. Mengapa? Saya percaya karena itu semua sudah menjadi kebiasaan sejak kecil. Sama halnya dengan gaya hidup aktif, jadikan itu sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehat.

Berikut beberapa aktifitas yang dapat dijadikan kebiasaan dalam menjalani gaya hidup aktif:

1.Hanya naik turun beberapa tangga? pakailah tangga darurat.

2.Berjalanlah 25% lebih cepat (power walk). Kalori lebih banyak terbakar dan anda lebih cepat sampai tempat tujuan.

3.Tempat belanja hanya beberapa blok dari rumah? Jangan lewatkan kesempatan ini! Selain hemat bensin, anda juga berkesempatan melatih kardiovaskular dengan berjalan. Sangat lucu melihat orang yang naik mobil ke tempat gym untuk berjalan diatas treadmill tapi jalan beberapa blok dari rumah malah malas. Berjalan juga moda transportasi, berjalanlah kemanapun bila memungkinkan.

4.Lakukan pekerjaan rumah yang selama ini terasa ‘berat’ seperti mengepel, memindahkan perabot, barang-barang sekitar rumah. Selain mengeluarkan keringat, juga ada kepuasan sendiri melihat rumah bersih, rapih berkat usaha sendiri.

5.Disamping 4 langkah diatas, sediakan waktu khusus minimum 30 menit per hari untuk olah raga. Terserah apa bentuknya yang penting anda menyenanginya. Bisa dalam bentuk pergi gym selesai kerja, lari pagi sebelum berangkat kerja atau apapun juga pokoknya jadikan waktu ini sebagai ‘me time’.

Ini bukan perkara sepele. John Medina dalam bukunya ‘Brain Rules’ mengungkapkan bahwa olah raga aerobic dua kali sehari saja dapat mengurangi resiko penyakit dementia dan mengurangi resiko penyakit Alzheimer hingga 60%. Olah raga memperlancar sirkulasi darah ke otak dan menstimulasi protein agar neuron tetap terhubung satu sama lain. Penelitian Medina menguatkan bahwa gaya hidup aktif hakikatnya mutlak bila kita ingin tubuh dan otak kita awet hingga tua.

Diet dan Biaya Hidup Sehat

Hasil olah raga tidak akan maksimal tanpa diikuti diet yang tepat. Sebagai aturan umum, diet yang sehat harus yang segar, alami, kaya serat dan gizi. Makanan yang dibuat pabrik seperti mie instan, daging dalam kaleng, minuman soda, keripik kentang berbumbu (potato chips), minuman enerji tinggi kafein sebisa mungkin dihindari.

Gantilah makanan tersebut dengan yang lebih sehat tanpa mengorbankan ‘kenikmatan’ santapan. Contohnya, saya suka keripik kentang karena rasanya gurih dan renyah. Sebagai alternatif yang lebih sehat, saya ganti dengan kacang. Selain lebih sehat, rasa kriuk-kriuk tetap dapat saya nikmati. Sama halnya dengan rasa manis. Alih-alih mengunyah permen rasa buah atau minum sirup, mengapa tidak menyantap buah sungguhan? Lebih segar, alami dan sehat.

Menjadi sehat tidak harus mengeluarkan uang yang banyak. Warga yang tinggal di desa banyak yang sehat hingga tua tanpa mengkonsumsi pil-pil multivitamin layaknya masyrakat metropolitan dan peralatan olah raga canggih.

Yang mahal itu kalau sampai jatuh sakit dan harus menjalani perawatan hingga sembuh. Pencegahan selalu lebih murah. Olah raga tidak harus selalu menggeluarkan biaya. Berat tubuh kita sendiri dapat kita manfaatkan untuk berolah raga (body weight exercises) seperti push up, sit up, plank, jogging dan seterusnya tergantung imajinasi anda. Untuk inspirasi, simak video dari Tee Major Fitness yang menampilkan 44 latihan dengan berat badan disini.

Orang sukses karena kebiasaan-kebiasaan positif yang dijalankan setiap hari. Orang sehat hingga tua karena mereka menginvestasikan diri mereka melalui gaya hidup aktif dan diet sehat sejak muda. Pepatah mengatakan ‘you only get out what you put in’ – hasil yang anda petik tergantung dari seberapa besar yang anda usahakan.

Jalankan gaya hidup aktif dari sekarang dan anda akan menikmati hasilnya hingga berpuluh-puluh tahun lamanya seperti Lalanne dan warga desa Ogimi yang telah buktikan.

Hendra Makgawinata

Sydney, 14/12/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun