Mohon tunggu...
Hendra Lim
Hendra Lim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Trainer, dan Penyunting

Pembelajar di jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tolong Balaskan Dendamku

17 November 2023   23:14 Diperbarui: 17 November 2023   23:19 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com/photo/2020/08/19/19/33/cat-5501946_1280.png

Kita akan memburu dan membunuh mereka semua.

---The Kingdom (2007)

 

Tolong balaskan dendamku.

---Ballerina (2023)

The Kingdom (2007) dan Ballerina (2023) adalah film bergenre aksi yang mengisahkan pembalasan dendam. Yang pertama menceritakan aksi pembalasan terhadap pelaku pengeboman dan penembakan sedangkan yang kedua mengisahkan aksi balas dendam seorang mantan pengawal VVIP terhadap para pelaku pembunuhan sahabatnya. Seperti biasa, akhir dua film ini adalah dendam akhirnya dibalas tuntas dan para pelaku pembunuhan merasakan akibat yang setimpal. Nyawa dibalas nyawa.  

Bila itu terjadi di dunia nyata, apakah kisahnya sungguh-sungguh telah berakhir? Bagaimana nasib si  pemberi perintah untuk membalas dendam? Dia telah meninggal dan tidak punya kemampuan untuk melakukan apa-apa. Tetapi suatu pembunuhan telah terjadi karena permintaannya. Apakah dia termasuk pelaku pembunuhan itu?

Si pemberi perintah termasuk pelaku.  Meskipun telah meninggal, dia tetap dianggap sebagai pelaku pembunuhan karena memberikan perintah atau permintaan agar musuhnya dihabisi. Dia tidak melakukannya sendiri, tetapi tetap terlibat dan ambil bagian dari pembunuhan itu. Tangannya tetap kotor. Dia tetap bersalah. Karena niatnya, maka ada tindakan yang mengakibatkan makhluk lain mati. Analoginya seperti ini.  Tukang masak di restoran menerima pesanan dari pembeli, lalu menyiapkan dan mengolah makanan sesuai permintaan. 

Di rumah makan masakan laut yang menyediakan hewan yang masih hidup dalam akuarium, ikan ditangkap, dibunuh, kemudian dimasak setelah dipilih oleh pemesan. Setelah menerima perintah menembak, pilot pesawat tempur baru melepaskan peluru ke sasaran. Mereka semua bertindak setelah menerima perintah. Tanpa permintaan, mereka tidak melakukan tindakan. Kehendak si pemberi perintah adalah awal dari suatu pembunuhan. Dia tidak perlu melakukannya sendiri melainkan menggunakan tangan orang lain. Apakah dia akan menerima akibatnya?

            Saya yakin "pasti'. Akibat yang akan diterima sangat mengerikan khususnya bila seruan untuk melakukan pembunuhan atas dasar kebencian terus dilanjutkan dan bahkan tidak pernah berhenti. Permusuhan yang terjadi puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun terus dipelihara dan diwariskan melalui pesan-pesan heroik balas dendam. Selama pembunuhan terus terjadi karena ada yang percaya kepada panggilan untuk menghabisi nyawa makhluk lain,  si pembuat pesan akan terus menerima akibatnya. Ia telah meninggal tetapi pesannya tetap hidup dan terus memakan korban. Dia akan terus merasakan akibat dari ucapannya. Bukankah benih mangga hanya perlu ditanam satu kali kemudian berbuah berkali-kali? Demikian juga dengan seruan untuk balas dendam dan menghilangkan nyawa orang lain.

            Dalam agama Buddha dikenal ajaran Thvaradna yaitu "dana yang awet, tidak mudah habis, manfaatnya juga lama" (Jenis - Jenis Dana Bermanfaat Besar, 2023). Bila ada dana yang manfaatnya juga lama, ini berarti juga ada ucapan yang memberikan buah yang lama, terus menerus. Membangun rumah ibadah, membangun jembatan dan jalan untuk dilewati orang banyak memberikan manfaat yang lama. Memerintahkan orang untuk balas dendam dan menyemangati orang lain untuk menghilangkan nyawa orang lain memiliki potensi akibat dari ucapan tersebut terus berbuah.  Ini sangat mengerikan. 

Oleh sebab itu, hati-hati dengan ujaran yang memancing orang lain untuk menyakiti hingga mencabut nyawa makhluk lain.  Buddha telah mengajarkan untuk tidak menyebabkan pembunuhan terjadi oleh orang lain (Sn 2.14). Ini termasuk ujaran, seruan, perintah, atau hasutan untuk menghilangkan nyawa orang lain. Jadi, hati-hatilah dengan dendam karena pada akhirnya kita yang akan menerima akibatnya, bahkan berkali-kali lipat.

Referensi:

        Jenis - Jenis Dana Bermanfaat Besar. (2023).    https://pembangunan.viharamahasampatti.or.id/blog/jenis---jenis-dana-bermanfaat-besar

        https://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/snp/snp.2.14.irel.html

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun