Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Ke "Tindisan" di Fort Lauderdale, Florida, USA

2 Januari 2025   12:24 Diperbarui: 2 Januari 2025   12:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Pinterest.com

Kejadian  seram yang kami alami ini, sudah lewat beberapa tahun lamanya.Namun kalau dengar kata Fort Lauderdale, peristiwa itu kembali terbayang di benak kami, saya dan istri.Seingat saya, waktu itu musim panas ketika kami vacation ke Tampa, Florida, dan sekitarnya  atas ajakan ipar perempuan(adik istri saya), dimana anak mereka berdiam di kota ini.

Setelah menempuh penerbangan dari New York sekitar 3 jam, kami akhirnya tiba di Tampa  disambut dengan cuaca panas dan kering tak berangin.Disini kami ngaso dulu beberapa hari sebelum tancap ke beberapa obyek wisata lainnya.Kegiatan kami di kota pesisir pantai ini, kami isi dengan shopping di outlet, dan cari hiburan di Hard Rock Cafe, lalu seperti biasa, balik ke rumah keponakan kami.

Dan pada hari ke tiga, kami berangkat juga ke kota Fort Lauderdale dengan mengendarai dua mobil sampai akhirnya tiba juga di sebuah villa terletak tidak jauh dari pusat kota.

Kesan pertama saya disaat memperhatikan keadaan rumah ini, ada sesuatu perasaan mendesir di kepala saya.Bentuk rumah yang sudah nampak tua dan lusuh.Kemudian letaknya  terpencil, menjorok kedalam dari jalan raya.Dan di kiri kanan jalan banyak di tumbuhi ilalang, membuat kuduk saya sedikit bergindik.Manalagi jumlah kamar pas2an buat 9 orang, membuat kami harus tidur di sofa  disulap menjadi sebuah tempat tidur di ruang tamu, letaknya persis menghadap ke arah tangga.

Malam itu kami tiba di penginapan sekitar pukul 10.00 pm.Dan setelah makan malam, di teruskan ngobrol sejenak,lalu  para anggota keluarga menuju kamar2 mereka masing2.Kamipun berdua ama istri siap2 mendengkur  buat menghilangkan capek.Lampu tengah kami padamkan hingga pemandangan sekitar jadi remang2.Kemudian kamipun terlelap.Tapi saya masih ingat, saya sempat berdoa kecil/singkat sebelum pulas.Dan apa yang terjadi membuat saya kalang kabut.Istri saya, yang saya perhatikan sudah terlelap, tiba2 saja membuka matanya, teriak2, ngos2an dan mendelik kearah tangga di depan kami.Teriakannya keras sekali"

"Pencuri...pencuri....ada orang.......naik keatas.........!!!!!"

Saya dengan sigap memeluknya sembari mengoncang-gancang tubuhnya.

"Ma.....ma......ada apa........Ini saya.......!!!!"

 Dia tidak jawab.Matanya terbeliak  gantian melihat saya dan  anak tangga.Dia masih ngos2an.Nampak sulit bernafas.

"Saya lihat seorang perempuan tua menaiki menaiki tangga.Saya lihat dia dari belakang.Meneriakiya tapi suara saya susak keluar....!!!!

Saya hibur dia, membuatnya tenang kembali, lalu  mengajak sembahyang bersama sekali lagi.Puji Tuhan, kepanikannya berangsur hilang hingga  kami bisa tidur sampai pagi.

Peristiwa malam itu kami ceriterakan pada segenap anggota keluarga membuat mereka merinding.

Perasaan kacau kami sedikit terobati pagi itu, disaat melihat  kunjungan  tiga ekor burung merak besar di halaman rumah, mengibaskan kedua sayap biru nya  yang cantik  ber-kilat2.Sikap mereka jinak sekali.Dua ekor di depan pintu, satunya bertengger diatas atap.Masing2 terdiam dengan sayap yang berkembang, seolah-olah memperlihatkan kecantikkannya.

Kalau di Indo mah, cuma bisa kita saksikan di kebun binatang




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun