Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka Tak Dibalut

15 November 2024   00:54 Diperbarui: 15 November 2024   01:10 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disaat jengkrik2 bersenandung lagi

Iramanya menembus kamar tidur kecil kakek Sandy dan istrinya

Si nenek pulas, namun si kakek  masih terjaga

Menatap  pekatnya malam tak berbintang

Di luar sana, secarik  gambar usang perlahan terbentuk

Dua sejoli, sehat dan ceria

Juga ada seorang bocah  perempuan

Terbahak di tengah canda tak berkeputusan

Namun bahagia itu hanya lewat sebentar

Di ganti  dengan  kekosongan  menyakitkan

Tak tertarik  di depan sebuah tubuh  yang sempurna

Merasa enggan menyatukan  dua tubuh dan jiwa yang berbeda 

Para  jengrik masih bergegap gempita

Si kakek masih terpaku di balik cendela

Memandangi  kabut tipis melayang di pucuk cemara

Membuatnya tersenyum tanpa sadar

Selesai, udah lewat, desisnya

Libidoku telah menguap cukup lama

Kegairahanpun tak pernah bertahan 

Hanya menyisakan gumpalan daging dan tulang keropos

Mau apa lagi??????

inspirasi diambil dari  berbagai tayangan podcast di medsos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun