Hari2 berikutnya kami berkunjung ke sebuah kuil suci berlokasi di pinggir pantai bernama Sanctuari of Truth.Bangungan dari kayu berwarna coklat dengan atap2 menjulang keatas seolah  mencakar, membuat kami tercengang
.Beberapa petugas telah berdiri di pintu masuk telah siap menanti lalu mengatur para pengunjung memasuki istana kayu.Sebagian besar pengunjung berbaris menuruni jalan setapak, sisanya penyandang cacat di sediakan mobil van melalui jalan khusus.
Tiba di ruang tengah istana, terlihat kemegahan jaman dulu, dan di tengah keheningan,kegelapan di terangi dengan sinar2 lilin yang samar2 nampak di tengah sajian.Patung2 yang semuanya terbuat dari kayu terukir halus, banyak kita dapati di sudut ruangan..Seperti patung Ganesha, disebut sebagai Dewa bijaksana, kemakmuran dan kesuksesan.
Suasana yang tadinya hening dan khusuk tiba2 menjadi berisik disaat rombongan turis lewat di dekat kami. Sang guide  nampak asyik  menceriterakan sesuatu pada orang2 Rombongan kecil ini banyak  di penuhi orang2 India dan beberapa orang Bule.Seluruh pengujungn  mengenaka topi plastik, termasuk kami buat jaga2 keselamatan.Mungkin takut ke timpa duren mentah.
Dekat dengan pintu masuk di sayap kanan ruangan kami dapati beberapa benda peninggalan sejarah, diantaranya patung2 kecil, dengan informasi yang terukir dalam peti kaca, seperti yang saya perlihatkan di bagian atas.
Puas melihat-lihat segenap isi kuil, kami turun kebawah lewat tangga kayu dan disambut dengan seekor gajah yang melintas di depan kami dengan pongah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H