Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Virginia Beach, VA

18 Juni 2022   01:02 Diperbarui: 18 Juni 2022   01:05 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya slogan  “VIrginia for Lovers” yang terpajang di toko2 souvenirs Virginia state  kadang2  membuat saya termagu.Negara bagian ini "bertengger" di atas perbukitan setelah melewati kota Washington DC, lalu terus turun  ke selatan dimana akan semakin banyak  perbukitan dengan pohon2 rindang yang nampak sejenis.Di kota Dumfries  dimana kami berdiam, di belakang rumah yang sudah agak jauh dari pusat kota, landscape pedesaan sudah nampak jelas.Di lokasi ini hanya ada  satu jalan beraspal membelah hutan2 kecil dengan rumah2 penduduk yang muncul satu per satu dan saling berjauhan.

Suasana  akan tambah asri di musim Gugur dan  Semi karena saat itu, angin sejuk di musim Semi akan mengganti cuaca  dingin musim Dingin.Keindahan kota bertambah dengan penampilan berbagai macam bunga segar berwarna warni.

Di penghujung musim Semi ini, keluarga kecil kami berkunjung ke Virginia Beach di pesisir samudra Atlantik.Perjalanan  kesana dengan dua mobil kecil, memakan waktu sekitar 3.5 jam.Traffick cukup menyenangkan di akhir pekan  karena tidak di ganggu dengan ke macetan, sampai akhirnya kami capai jembatan/terusan Chesapeake Bay Virginia Bridge.Sebuah jembatan modern dan terpanjang di AS, dengan bentuk setengah jembatan dan setengah terusan bawah air.Jadi kapal2 dapat lewat di tengah seperti anda lihat di gambar bawah.

Tak jauh dari situ kita bisa lihat pangkalan AL Amerika Serikat yang terbesar dan tersibuk di USA  karena memperkerjakan ribuan tenaga kerja.Setelah melewati jembatan unique ini akan kita lewati lagi sebuah terusan, juga di bawah permukaan air laut, bernama Hampton Roads Bridge Tunnel(HRBT),Jadi harus melewati dua terusan sebelum sampai  ke Virginia Beach.Pantai yang bernuansa kota ini, tidak akan kita jumpai suasana alam seperti pemandangan di kepulauan tropis, misalnya, pohon2 nyiur melambai, pulau2 kecil di depannnya, atau sampan2 di tenggarai dengan nelayan2 yang hilir mudik.

traveltips.usatoday.com
traveltips.usatoday.com

Dalam perjalanan menuju hotel Marriot, tempat kami nginap, terlihat deretan gedung2 seperti hotel, persewaan rumah2 dekat pantai, condo, atau RV (mobil yang di sulap jadi kamar2 kecil) di sewakan juga buat pelancong.

Di sebelah kanan jalan yang menghadap ke pantai juga berjejer beberapa toko yang mempersewakan sepeda, boat2 buat mancing, golf, museum, spas dan keperluan surfing.

Fasilitas hotel umumnya biasa saja, pada bagian luar di bibir pantai kami mandi2 di kolam terbuka dengan kursi2 tempat berbaring menghadap ke kolam.Setelah itu sorenya kami berendam di kolam dalam gedung"Inside Pool" dengan 2 macam air yang berbeda, yaitu kolam air dingin dan kolam air hangat.Jadinya kita berendam dulu di kolam air hangat lalu ke air dingin, atau sebaliknya.

Dari atas balkon, kami bisa lihat attraksi2 yang sedang berlangsung, seperti kembang api, racing motor/sepeda,festival, olah raga air, dan nunggang kuda buat siapa saja, tidak terkecuali kaum lansia.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 
Malam harinya, kami keluar ke suatu tempat dimana kami jumpai banyak pengunjung yang berjalan menelusuri jalan lebar dari kayu di  sepanjang pantai  seperti nampak di bawah ini.Pada sisi kiri berjejer hotel, dan pada suatu lokasi dekat situ ada sebuah patung, bernama Neptuse (dewa laut), saya taruh di tempat  paling atas.

Di kesempatan lain kami jumpai seorang rombongan anak muda, dan salah seorang memegang se ekor ular  sambil menawari pengunjung yang mau mengelus ular dengan bayaran $ 10.00 buat beberapa menit.Ada2 saja cari duit.

Dokumentasi Pribadi 
Dokumentasi Pribadi 
Puas jalan, kami isi perut di sebuah restaurant Amerika.Dari balik jendela kaca saya menatap keluar, dimana trotor di penuhi dengan pejalan kaki bersantai.Dalam benak saya terbayang gambar dan lokasi yang mirip2, namanya pantai Losari, di kota Makassar.Cuman dalam sekala kecil, sedikit semrawut karena di penuhi dengan pedagang makanan.Rupanya istri  membaca pikiran saya lalu bertanya:

"Mikirin apa?"

"Kampung" jawab saya, singkat

Percakapan kami terhenti karena makanan kami telah  di sodorkan.Dan saya teramat kaget  mendapati sea food yang saya order, ternyata di suguhi ala Amerika yang cuman sedikit dan di tumpukin  kentang goreng.

Saya menghela nafas panjang tapi masih terasa sesak.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun