Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Basilica of The National Shrine of Immaculate, Washington DC

13 Juni 2022   08:59 Diperbarui: 13 Juni 2022   09:15 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Washington DC sebagai ibu kota pemerintahan AS, kita pasti bayangkan sebuah kota yang tenang, santai dan bersih. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar, karena di beberapa plosok, kita bisa  jumpai rumah2 kumuh, jalan2 sempit dan kotor, dan di perparah dengan banyaknya homeless yang berdiam di pinggir/tengah kota.Pada lokasi2 penting dan sering di kunjungi turis, seperti Capitol Hall, National Mall, White House, Museum, Arlington Cemetery, semuanya tertata dengan rapih, tertib, dengan pepohonan yang rimbun dan asrih. 

Namun penampilan gedung2 bersejarah itu tidak dapat menyembunyikan bentuk aslinya yang sudah mulai luntur di makan zaman.Nampak terlihat kusam, maklum kota yang tidak terlalu luas ini telah berdiri ber-abad2 lamanya.

Pada sebuah bukit kecil di belahan timur laut kota Washington DC, berdiri dengan megahnya sebuah gereja katolik, bernama Basilica of the National Shrine of Immaculate. Gereja di bangun atas kesetian bersama para umat terhadap bunda Maria selama seabad dan di kerjakan oleh Arsitek Chanes Donagh Maginnis dengan memakai model dari kota Roma.

Gedung gereja besar  dan tinggi ini sanggup menampung jemaah sebanyak 6500 orang dan di resmikan pembukaannya di tahun 1959.Kehadiran kami disini sebagai pengunjung lalu mencoba duduk di bagian deretan bangku belakang, hanya dapat menyaksikan altar megah dan bercahaya dalam bentuk kecil.Orang2 yang sedang berdoa di bagian depan nampak seperti boneka mungil.

Ruang2 kecil dimana terisi benda2 suci  di tempatkan di kanan kiri sayap altar, di antaranya ; beberapa patung Santo, patung  Bunda Maria yang di sorot dengan sinar lampu.

Ada juga patung dalam bentuk orang tidur sebagai penghormatan terhadap almarhum Uskup Thomas Joseph Shaham, rektor dari Universitas Katolik di Washington DC yang mengusulkan pendiriaan gereja ini dengan persetujuan dari Paus di Roma.Di lain sudut berdiri replika Paus sekarang ini, Paus Francis  membuat banyak pengunjung berfoto bersama gambarnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Dinding2 yang terbuat dari granit, mengkilat dan licin, banyak  di penuhi dengan nama2 orang yang telah berprestasi atau mengambil bagian dalam pembangunan gereja ini.

Pada lantai bawah menuju exit kita jumpai sebuah toko cendera mata.Sayang  sudah di tutup karena  waktu berkunjung sudah hampir selesai.Dari luar kita bisa benda2 souvenir seperti rosario,minyak suci,koleksi permata,sabun2 dan lotion,patung2, buku2 dan musik.

Nampak pula acara2 yang akan di selenggarakan di gereja ini seperti, 

-Hari Sabtu 25 th Misa buat jemaah Philipina

-Sept, 2022 -Misa tahunan untuk memperingati Pastor Vincent Capodanno

-dan masih banyak lagi.

Tiba di pelatan parkir, kami masih sempat mengabadikan gambar2 di sekitar gedung.Sebagai orang nasarani, ada perasaan damai dan bersyukur bisa berada tempat ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun