Liburan kami kali ini terasa di paksakan karena musim panas di AS  sudah lewat. Hanya karena  ingin merayakan hari Thanks Giving dengan suasana berbeda, maka kami nekat ke kota wisata ini.
Ada juga ke nikmatan specific sewaktu  melihat pemandangan alam musim gugur yang meyajikan keceriaan warna-warna coklat tua dan kuning mencolok di kedua sisi jalan kecil nan mulus. Kalau tiba-tiba angin berhembus kencang, kepingan daun-daun pada berterbangan  meninggalkan cabangnya, lalu sekali-sekali hinggap di depan  kaca mobil kami.
Kota Outer Banks berlokasi di State North Carolina  bersebelahan dengan South Carolina. Kedua state ini terbentang luas di pesisir pantai Samudra Atlantic. North Carolina, meski berpenduduk lebih sedikit, tapi  kotanya jauh lebih maju dan modern di banding dengan state di sebelahnya.
Di saat mobil memasuki kota, terlihat hamparan villa-vila besar bertingkat  berhadap-hadapan mengapit dua ruas jalan sepanjang 240 km. Daerah wisata "Outer Banks" tempat  kami menginap, merupakan rangkain pulau panjang  terletak beberapa mile dari daratan hingga  bahu kota jadi aman dari serangan ombak besar.
Demikian pula dengan villa berkamar tidur enam yang kami sewa, terletak sedikit jauh dari pantai namun suara ombak dapat kami dengar dari atas teras di tingkat  dua.Â
Di sekeliling rumah di tumbuhi  tanaman jalar berduri namun ada jalan kecil terbuat dari kayu yang menghubungkan pintu belakang ke arah  pantai. Jadi telapak kaki aman dan tidak kepanasan nginjak pasir.
Keinginan buat nyemplung kelaut terpaksa kami batalkan karena angin yang kencang di barengi dengan hempasan  ombak keras  saling bersahutan.
Rombongan kami dari New York sekitar 30 orang bersantai di villa bernama Taj Mahal  selama seminggu, kemudian  mengunjungi tempat-tempat wisata di sekitarnya, seperti Light House, mercu suar di mana bagian lobby  terpajang benda2 bersejarah ketika lampu  ini mulai di kerjakan.
Mencicipi sea food di Ocean Blvd, menyaksikan permainan layang di petang hari, juga memasuki  aquarium raksasa di mana ikan-ikan hiu bersileweran di dalam. Pokoknya masih banyak attraksi lain seperti ; surfing atau naik perahu kayak, tempat kumpulan kuda-kuda liar, museum, pusat penjualan perhiasan permata, belum lagi persewaan perahu buat mancing.
Kami juga berkunjung ke suatu tempat bernama memorial di kill devil hill,hamparan  sebuah lapangan luas yang dipakai  Wright bersaudara belajar menerbangkan sebuah pesawat sederhana yang membuat mereka  berhasil menjadi manusia-manusia  pertama menerbangkan pesawat di AS, mungkin juga di dunia. Saya kurang tahu.
Untungnya kami masih ada waktu  berkunjung ke sebuah kota kecil bernama city of duck, berjarak  sekitar 3 jam dari Outer Banks.Kami dapati suasana yang lebih asri, tenang, dan indah di mana rumah-rumah penduduk berderet dan berlindung di balik pohon2 di depannya. Ada juga rumah2 besar  bertenger di atas bukit.Tiba di lokasi kami di suguhi  berbagai  kesenangan bernuansa laut.
Namanya saja City of Duck, kota yang berciri khas itik ini memang mempunyai daya tarik dengan gerombolan itik yang ber-keok2 santai di atas permukaan laut di  bibir pantai tidak terlalu jauh dari restaurant tempat  kami bersantap siamg.
Tentu saja toko2 penjual cendera mata juga banyak menjual alat-alat pancing, kaos-kaos, gantungan kunci berlabel city of duck, segala bentuk kerajinan tangan dengan  harga yang tidak terlalu murah.
Dalam perjalanan  balik ke Virginia, saya  merenung sambil memandangi padatnya lalu lintas di depan mobil. Dalam hati saya merasa keliru kalau mengatakan liburan kali ini diadakan pada waktu yang salah.
Nyatanya para pelancong semakin lama semakin membludak.Jadi  tidak ada persoalan.Hanya ada pergantian musim. Cuaca juga masih bagus dan sejuk. Lain cerita kalau salju sudah turun. Tapi di NC ini tidak pernah turun salju.Itu yang saya ketahui.
Setelah lama termagu, pelan2 saya tidak ingat apa2 lagi, soalnya saya tertidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H