Saya jadi teringat dengan lagu kolam Susu di tahun 1970, mudah2an hanya kata hiasan, kalau susu benaran gimana minumnya? Lalu kalau di Tampa ada buaya beneran, di Indo ada Buaya Darat.
Ihhhhh, saya bayangin kalau dia ngendap2 mau appel, lalu ketangkap hansip.Ngeri ahhhhhh.Mungkin kebanyakan minum obat kuat.Berabe deh.Lucu.Becanda.
Hari ke 3, kami berdua, bersama ipar  perempuan dan suaminya, Ibu Tuty Taufan, berkunjung ke Fort Lauderdale, sebuah kota kecil  terbentang  di sepanjang selat Tampa, dan  butuh sekitar 45 menit  perjalanan.
Siang itu lalu lintas tidak terlalu padat atau macet, hingga lebih santai  menikmati pemandangan yang kontras antara gedung2 tinggi, dan  berbagai model yach  yang berlabuh di sisi sebuah dermaga kecil.
Sopir taxi membawa kami ke pusat kota downtown bernama Harbour Island, sebuah gedung dimana banyak pelancong berkumpul di beberapa restaurant yang menghadap kelaut dan menyaksikan yach berseliweran, berlayar pelan dengan lampu2 hias di depannya.
Belum lagi penumpang yang ber-jingkrat2 mengikuti dentuman musik pop. Ada dua tempat strategis buat menikmati keindahan alam di depan kami, yaitu di teras restaurant atau bagian dalam.
Jika kami  ingin di teras  yang menyajikan  suasana yang lebih asyik, maka terpaksa harus ngantri selama 2 jam, kalau ingin langsung makan kami bisa duduk anytime.Ahirnya setelah puas bersantai kami coba bersantap malam di dalam.
Pada hari ke 4, rombongan kami semakin besar di karenakan keluarga besar ipar  mengajak pula berlayar  dengan boat kecil, di bagian lain dari  kota Fort Lauderdale. Boat yang kami sewa selama 4 jam, memberikan panorama yang teramat indah di sekitar selat.
Terlihat dengan jelas bagian belakang  villa2 besar maupun keci bertengger menghadap kelaut yang juga di apit oleh sekelompok villa. jadinya kami berlayar di tengah di antara jejeran bagian belakang dari gedung2 tersebut.Â
Di suatu tempat yang sedikit dangkal, terlihat kerumunan orang berenang atau berdiri sambil minum atau bercakap2 di sisi boat  sementara  musik rap  terdengar ber-dentum2 memekakkan telinga.