Pada pemberhentian bus umumnya kita dapati berbagai prasarana supaya calon penumpang tidak terlalu bosan atau tersiksa ketika lama nunggu kedatangan bus, misalnya; halte buat menaungi orang-orang dari sengatan matahari, dan curahan salju lebat.
Sederet kursi atau deretan besi buat bersandar, pemberitahuan waktu kedatangan bus, dan terakhir mesin-mesin ticket dengan memakai dua bahasa, yaitu spanish dan inggris.
Satu hal yang pengelola lupa menaruh tempat sampah, sampai-sampai berminggu-minggu berserakan di sekitare trotoar. Mesin-mesin disediakan supaya bisa hemat waktu dan proses keberangkatan bus lebih cepat. Penumpang diwajibkan beli di luar, jadi jika bus datang mereka langsung naik dan tidak perlu memperlihatkan ticketnya pada sopir.
Pasti anda panasaran dan bertanya, gimana kalau ada orang yang tidak bayar? Ini jpertanyaan bagus karena saya pun pernah dengan tidak sengaja melakukannya di hari saya terlambat kerja. Betul-betul lupa, setelah turun dari bus baru saya ingat. Kalau tidak ada sweping mah aman-aman saja, bisa bebas melenggang. Tapi kalau lagi apes, kita kena denda $100. --mungkin lebih dan record kita juga mungkin dimasukkan ke sistim dan nantinya mengganjal terus kalau kita ngelamar kerja. Nongol terus.
Di sini saya perlihatkan pula sebuah gambar yang saya jepret di pemberhentian bus dekat rumah saya, yaitu adanya dua petak bangunan kecil yang masing-masing digunakan buat sembahyang oleh dua golongan umat yang mempunyai keyakinan yang berbeda.
Semua gambar dokumentasi asli dari penulis.