Produksi film dokumenter bukan sekadar proses merekam gambar dan suara, melainkan juga melibatkan riset yang mendalam untuk memahami subjek dan narasi dengan baik.
Metode penelitian dalam film dokumenter adalah pondasi yang memungkinkan pembuat film untuk menghadirkan cerita yang kuat dan informatif. Kita akan menjelajahi berbagai metode penelitian yang digunakan dalam film dokumenter dan bagaimana metode ini berperan dalam menghasilkan karya yang berkualitas.
1. Wawancara
Wawancara adalah metode penelitian yang umum digunakan dalam film dokumenter. Pembuat film mendekati sumber daya manusia, seperti ahli, saksi mata, atau tokoh kunci, dan melakukan wawancara untuk mendapatkan pandangan dan pengetahuan yang mendalam tentang topik yang dibahas dalam film. Wawancara bisa menjadi cara yang efektif untuk menggali cerita-cerita pribadi, pengalaman, dan perspektif yang mungkin tidak terdokumentasikan dengan baik.
2. Observasi
Observasi melibatkan pembuat film dalam mengamati subjek atau peristiwa dalam situasi nyata tanpa campur tangan atau pengaruh yang signifikan. Observasi bisa memberikan gambaran yang jujur dan natural tentang subjek film, yang sering kali penting dalam film dokumenter yang berfokus pada aspek kehidupan sehari-hari atau fenomena alamiah.
3. Riset Arsip
Riset arsip melibatkan pengumpulan dan analisis materi yang telah ada sebelumnya, seperti foto, rekaman suara, artikel, dan dokumentasi lainnya. Ini dapat membantu pembuat film untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah subjek atau peristiwa yang dibahas dalam film. Materi arsip sering digunakan untuk memberikan latar belakang dan konteks yang diperlukan dalam film dokumenter.
4. Pengujian Terkontrol
Pengujian terkontrol adalah metode penelitian yang melibatkan pengujian suatu konsep atau teori dengan mengatur kondisi tertentu. Ini dapat digunakan dalam film dokumenter untuk menguji hipotesis atau mengungkap aspek tertentu dari subjek. Misalnya, dalam film dokumenter ilmiah, pengujian eksperimen dapat digunakan untuk memperjelas konsep atau fenomena yang rumit.
5. Riset Lapangan