Membentuk kolektif atau koperasi perumahan
Gen Z dapat mempertimbangkan untuk membentuk kelompok atau koperasi perumahan dengan rekan-rekan seprofesi atau teman sebaya. Dengan cara ini, biaya dan risiko dapat dibagi bersama, dan mereka dapat mencari lahan atau properti yang lebih terjangkau secara kolektif.
Mencari properti di daerah pinggiran
Mengingat harga properti yang lebih rendah di daerah pedesaan atau pinggiran kota, Gen Z dapat mempertimbangkan untuk mencari rumah di luar kota besar. Meskipun ini mungkin berarti harus melakukan perjalanan yang lebih panjang ke tempat kerja, ini dapat menjadi solusi untuk mendapatkan rumah dengan harga yang lebih terjangkau.
Memanfaatkan teknologi dan investasi alternatif
Gen Z dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam investasi properti, seperti crowdfunding atau platform investasi real estat. Dengan berinvestasi dalam properti secara kolektif, mereka dapat memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang dan memperoleh kepemilikan sebagian di sektor properti.
Membangun properti secara bertahap
Mengingat keterbatasan finansial, Gen Z dapat mempertimbangkan untuk membangun properti secara bertahap. Dengan memulai dengan pembelian lahan terlebih dahulu, mereka dapat membangun rumah secara bertahap seiring dengan kenaikan pendapatan dan kemampuan keuangan.
Meskipun membeli rumah dengan gaji UMR mungkin terasa sulit bagi Gen Z, bukan berarti mimpi tersebut tidak dapat diwujudkan.
Dengan perencanaan keuangan yang bijaksana, memanfaatkan program perumahan subsidi, menjalin kerjasama dengan kelompok atau koperasi, mencari properti di daerah pinggiran, memanfaatkan teknologi, dan membangun properti secara bertahap, Gen Z dapat melangkah menuju kepemilikan rumah sendiri.
Penting bagi mereka untuk tetap bersemangat, berinovasi, dan mencari solusi yang sesuai dengan kondisi keuangan mereka. Dengan tekad dan langkah-langkah yang tepat, rumah bukanlah mimpi yang tak terjangkau bagi Gen Z. (*)