Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Sinema: The Flash (2023)

15 Juni 2023   11:07 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:14 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Flash adalah sebuah film bergenre aksi petualangan fantasi menarik yang melibatkan perjalanan waktu, kolaborasi antara para adiwira, dan perjuangan pribadi.

Karya sinema ini berdasarkan pada karakter DC Comics dengan nama tokoh super hero (adiwira) yang sama, yang juga adalah anggota Justice League of America bersama Batman, Superman, Wonder Woman, Aquaman, Cyborg, dan Green Lantern.

Diproduksi oleh Warner Bros. Pictures, DC Studios, Double Dream, dan Disco Factory, serta ditetapkan untuk didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures, film ini dimaksudkan untuk menjadi installment ke-13 di DC Extended Universe (DCEU).

Barry Allen menggunakan kecepatan supernya untuk mengubah masa lalu, namun upayanya untuk menyelamatkan keluarganya menciptakan dunia tanpa pahlawan super, memaksanya berlomba demi hidupnya untuk menyelamatkan masa depan.

Menghadapi rasa bersalah dan rasa sakit

Barry Allen, alias The Flash, merasakan rasa bersalah yang mendalam atas kematian ibunya. Namun, dia belajar bahwa mengubah masa lalu bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi rasa bersalah dan rasa sakit.

Hal ini mengajarkan kita untuk menghadapi kesalahan dan melalui proses penyembuhan, dengan menerima apa yang telah terjadi dan memaafkan diri sendiri.

Konsekuensi dari tindakan

Barry belajar dengan keras tentang konsekuensi dari perjalanan waktu yang sembarangan. Dia menyadari bahwa tindakan yang impulsif dan tanpa pertimbangan bisa menghancurkan segalanya.

Ini mengingatkan kita akan pentingnya berpikir panjang dan mempertimbangkan konsekuensi dari segala tindakan kita sebelum memutuskan untuk bertindak.

Kerjasama dan dukungan

Dalam menghadapi tantangan besar, Barry mencari bantuan dan dukungan dari adiwira lain seperti Batman dan Supergirl. Mereka belajar bekerja sama sebagai tim, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.

Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan nyata, kita bisa mencapai lebih banyak hal ketika kita bekerja sama dengan orang lain dan memberikan dukungan kepada mereka.

Belajar dari kesalahan

Barry mengalami kegagalan berulang kali saat mencoba menyelamatkan orang-orang yang dicintainya. Namun, dia tidak menyerah dan terus belajar dari kesalahannya.

Ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi kegagalan, penting untuk tetap gigih, belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi. Setiap kegagalan adalah peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik.

Menerima kenyataan dan memaafkan

Setelah menghadapi berbagai perubahan dalam perjalanan waktu, Barry akhirnya belajar menerima kenyataan dan mengatasi trauma masa lalunya.

Dia belajar untuk menerima kematian ibunya dan memaafkan orang lain, termasuk ayahnya yang menjadi tertuduh. Hal ini mengajarkan kita pentingnya menerima kenyataan, memaafkan orang lain, dan melanjutkan hidup dengan penuh harapan dan keberanian.

The Flash lucu, serba cepat, dan secara keseluruhan menempati peringkat sebagai salah satu film DC terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
(Konsensus Kritik, Rotten Tomatoes)

The Flash adalah karya sinema adiwira yang memunculkan perasaan spektakuler bercampur frustrasi. Film ini memiliki aspek yang membutuhkan penonton untuk berpikir dan membingungkan, serta menantang.

Meskipun memiliki efek visual yang sebagian istimewa dan sebagian lagi 'biasa-biasa' saja, film ini menghadirkan akting yang cukup baik. Ezra membuktikan dirinya adalah pilihan tepat sebagai Barry Allen/The Flash.

Disutradarai oleh Andy Muschietti dan ditulis oleh Christina Hodson, film ini menghadirkan ide-ide yang serius dan kesedihan karakter tanpa harus menjadi muram.

Namun, film ini terlalu banyak menghadirkan referensi kepada versi sebelumnya dari para tokoh lainnya yang hanya berfungsi sebagai penegasan/branding Warner Bros., dan kurang memberikan nilai tambah bagi cerita.

Meskipun beberapa aspek mungkin bahkan masih kalah dari karya sinema dari Marvel Cinematic Universe, tapi film ini bisa menjadi harapan baru bagi perkembangan DC Universe.

The Flash tayang perdana di Grauman's Chinese Theatre di Los Angeles pada tanggal 12 Juni 2023, dan rilis di Amerika Serikat pada tanggal 16 Juni 2023, setelah beberapa penundaan yang disebabkan oleh pergantian sutradara, pandemi COVID-19, dan kemunduran pascaproduksi.

Film ini mendapat pujian untuk plot, urutan aksi, humor, dan akting (terutama Miller dan Michael Keaton), dengan beberapa kritik untuk kualitas efek visual dan babak ketiga (cerita) yang tidak konsisten. (*)

Poster film The Flash. (Foto dari Rotten Tomatoes)
Poster film The Flash. (Foto dari Rotten Tomatoes)
The Flash (2023)

Rating: PG-13
Durasi: 2 jam 24 menit

Pemeran:
Ezra Miller, Sasha Calle, Michael Shannon, Ron Livingston, Maribel Verd, Kiersey Clemons, Antje Traue, Michael Keaton, Ian Loh, Saoirse-Monica Jackson, Rudy Mancuso

Sutradara: Andy Muschietti

Penulis (cerita oleh): Joby Harold
Penulis: Christina Hodson

Sinematografer: Henry Braham
Editor: Jason Ballantine, Paul Machliss
Komponis: Benjamin Wallfisch


~ H.J.H.J.

#aksi #fantasi #petualangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun