Dalam menghadapi tantangan besar, Barry mencari bantuan dan dukungan dari adiwira lain seperti Batman dan Supergirl. Mereka belajar bekerja sama sebagai tim, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan nyata, kita bisa mencapai lebih banyak hal ketika kita bekerja sama dengan orang lain dan memberikan dukungan kepada mereka.
Belajar dari kesalahan
Barry mengalami kegagalan berulang kali saat mencoba menyelamatkan orang-orang yang dicintainya. Namun, dia tidak menyerah dan terus belajar dari kesalahannya.
Ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi kegagalan, penting untuk tetap gigih, belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi. Setiap kegagalan adalah peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik.
Menerima kenyataan dan memaafkan
Setelah menghadapi berbagai perubahan dalam perjalanan waktu, Barry akhirnya belajar menerima kenyataan dan mengatasi trauma masa lalunya.
Dia belajar untuk menerima kematian ibunya dan memaafkan orang lain, termasuk ayahnya yang menjadi tertuduh. Hal ini mengajarkan kita pentingnya menerima kenyataan, memaafkan orang lain, dan melanjutkan hidup dengan penuh harapan dan keberanian.
The Flash lucu, serba cepat, dan secara keseluruhan menempati peringkat sebagai salah satu film DC terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
(Konsensus Kritik, Rotten Tomatoes)
The Flash adalah karya sinema adiwira yang memunculkan perasaan spektakuler bercampur frustrasi. Film ini memiliki aspek yang membutuhkan penonton untuk berpikir dan membingungkan, serta menantang.
Meskipun memiliki efek visual yang sebagian istimewa dan sebagian lagi 'biasa-biasa' saja, film ini menghadirkan akting yang cukup baik. Ezra membuktikan dirinya adalah pilihan tepat sebagai Barry Allen/The Flash.