Tetapi belum ada yang bisa dengan pasti mengklaim dua sabuk juara sebagai lambang kejayaan seorang petarung, yang ditinggalkan oleh Amanda Nunes.
Selain itu, pertanyaan besar lainnya adalah bagaimana Brasil, negara yang telah melahirkan begitu banyak juara dalam MMA, akan bertahan tanpa salah satu tokohnya.
Nunes adalah salah satu dari sedikit petarung Brasil yang mampu mendominasi panggung internasional. Tanpa dia, apakah Brasil masih akan memainkan peran penting dalam dunia MMA?
Meskipun kekosongan ini dirasakan, harapan tentunya masih ada. Brasil memiliki sejumlah petarung berkualitas tinggi yang bisa melanjutkan warisan Nunes.
Dalam daftar peringkat versi ESPN, beberapa petarung Brasil menempati posisi teratas di berbagai kelas, menunjukkan bahwa mereka masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan.
Selain itu, di luar UFC, ada organisasi lain seperti Bellator dan PFL, yang memberikan peluang bagi para petarung dari Brasil ini untuk bersinar.
Di sisi yang lain, para petarung muda Brasil juga terus mengejar impian mereka, terinspirasi oleh prestasi Nunes. Mereka mungkin tidak pernah bisa menggantikan posisi ini sepenuhnya, namun mereka akan terus berjuang.
Sementara itu, dunia MMA perempuan tentunya akan terus bergerak maju. Seperti yang telah ditunjukkan oleh Nunes, batas-batas yang ada bisa ditembus dan dihancurkan.
Petarung perempuan baru akan muncul, merebut sorotan dengan keahlian dan ketangguhan mereka sendiri. Mungkin tidak ada lagi "The Lioness" seperti Nunes, namun pasti akan ada para petarung perempuan luar biasa lainnya yang akan mengejar dan mencapai kejayaan dalam olahraga ini.
Amanda Nunes telah menutup babaknya sebagai salah satu petarung terhebat dalam sejarah olahraga MMA dan UFC perempuan.
Babak berikutnya telah dimulai, dan dunia MMA perempuan sedang menanti dan melihat: siapa yang akan mengambil alih kejayaan, mencetak sejarah mereka sendiri. (*)