Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kapal Tenggelam di Perairan yang Penuh Ikan Hiu

31 Mei 2023   17:30 Diperbarui: 31 Mei 2023   17:36 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama Perang Dunia II, kapal angkatan laut AS ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang, menyebabkan 890 awak kapal terlantar di perairan yang dipenuhi ikan hiu.

Pada tahun 1945, kapal penjelajah berat kelas Portland, USS Indianapolis, yang dipimpin oleh Kapten Charles McVay, mengirimkan bagian-bagian bom atom yang nantinya akan digunakan untuk mengebom Hiroshima pada akhir Perang Dunia II.

Saat melakukan patroli di Laut Filipina pada tanggal 30 Juli 1945, kapal tanpa pengawalan ini diserang torpedo dan tenggelam oleh kapal selam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN) I-58, menewaskan 300 awak kapal yang terbawa ke dasar Laut Filipina, sementara yang lainnya naik ke permukaan dan terdampar di laut, selama lima hari tanpa air minum dan makanan di perairan yang penuh hiu.

Tanpa adanya harapan selama lima hari, sebagian besar awak yang tersisa dimangsa oleh hiu atau meninggal akibat keracunan air laut karena meminum air laut.

Yang lain berenang menjauh dari kelompok mereka setelah mengalami halusinasi tentang pulau yang tidak nyata, dan tidak pernah terlihat lagi.

Pada hari kelima, para awak kapal penyintas ini diselamatkan oleh seorang pilot pesawat yang secara kebetulan melihat mereka dan meminta bantuan penyelamatan.

Hanya 316 jiwa yang selamat dari bencana tersebut. Mencari kambing hitam atas kelalaian mereka sendiri, Angkatan Laut Amerika Serikat mengadili dan menghukum Kapten McVay karena "mengancam kapalnya dengan manuver yang gagal", meskipun bukti yang mendukung McVay sangat kuat.

Kapten McVay sendiri akhirnya melakukan bunuh diri, bertahun-tahun setelah tragedi itu, akibat mengalami pelecehan dan siksaan dalam bentuk telepon dan surat dari para kerabat yang marah dan penuh duka atas awak yang meninggal, serta media (terutama dalam bentuk berita di media cetak, yang menyalahkan dia atas tenggelamnya kapal tersebut).

USS Indianapolis: Men of Courage (2016), foto dari Rotten Tomatoes.
USS Indianapolis: Men of Courage (2016), foto dari Rotten Tomatoes.

Itulah tadi alur cerita USS Indianapolis: Men of Courage (2016), sebuah karya sinema bergenre drama aksi sejarah dengan durasi 2 jam 8 menit yang disutradarai oleh Mario Van Peebles.

Ditulis oleh Cam Cannon dan Richard Rionda Del Castro, sebagian besar film ini berdasarkan pada kisah nyata hilangnya kapal dengan nama yang sama pada tahap penutupan Perang Dunia Kedua.

Film ini dibintangi oleh Nicolas Cage, Tom Sizemore, Thomas Jane, Matt Lanter, Brian Presley, dan Cody Walker, ditayangkan perdana di Filipina pada tanggal 24 Agustus 2016.

Dalam epilog film ini, ditunjukkan bahwa Presiden Bill Clinton membebaskan Kapten McVay dari semua tuduhan pada tanggal 30 Oktober 2000.

Meskipun ada nama besar Nicolas Cage dalam film ini, penampilan dia sebagai aktor utama sama sekali tidak memuaskan, dengan dialog-dialog yang bisa dibilang kurang baik.

Penyutradaraan Van Peebles tidak bisa menyajikan adegan yang realistis, dengan cerita yang terkesan klise, dalam detail periode (waktu sejarah) yang tidak akurat.

Ada beberapa upaya dalam menggambarkan ketegangan rasial di antara para pelaut, namun hal ini tidak terealisasi dengan baik. Secara keseluruhan, film ini tidak memberikan pengalaman menonton yang memuaskan dan tidak direkomendasikan untuk ditonton.

Nama besar Andrzej Sekula sebagai sinematografer karya-karya hebat seperti American Psycho dan Pulp Fiction juga sepertinya tenggelam di balik arahan yang tidak berhasil oleh Van Peebles.

Berikut ini adalah cuplikan resmi USS Indianapolis: Men of Courage yang tayang di kanal YouTube Rotten Tomatoes Trailers. (*)


~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun