Meningkatnya kejahatan siber, khususnya penipuan daring (online) akhir-akhir ini, menjadi perhatian serius bagi sejumlah kalangan -khususnya pihak berwenang.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Ditbinmas Polda DIY menyelenggarakan dialog interaktif yang bertemakan "Waspada Modus Penipuan Online".
Acara ini diadakan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar bisa terhindar dari penipuan online yang semakin canggih dan modern.
Salah satu narasumber dalam acara tersebut, Iptu Roberto Wuryan, menyampaikan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga di Asia dalam hal kejahatan siber.
Salah satu modus kejahatan yang sering terjadi adalah penipuan online. Dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat bertransaksi online, dan menggunakan pengamanan otentikasi dua faktor serta metode keamanan manajemen identitas, serta akses yang memerlukan dua bentuk identifikasi di semua platform media sosial atau aplikasi.
Dialog interaktif ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo DIY, Hari Edi Tri, Kadin DIY Timotius Apriyanto, dan perwakilan dari OJK, Dinavita Tri Riandari.
Ditbinmas juga menghadirkan seorang korban penipuan online yang telah berhasil diselesaikan oleh Ditreskrimsus Polda DIY. Kombes Pol Tartono, SH MBA, Direktur Binmas Polda DIY, mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bertransaksi online.
Selain itu, masyarakat juga perlu menjadi peka terhadap informasi dengan meningkatkan literasi, agar tidak menjadi korban penipuan online. Tartono menekankan agar masyarakat tidak tergesa-gesa dalam bertransaksi, dan selalu berhati-hati.
li.te.ra.si
n kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar mereka bisa mengantisipasi penipuan online. Dalam era digital ini, di mana penggunaan gawai (gadget) dan platform digital semakin meluas, kesadaran akan ancaman kejahatan siber harus ditingkatkan.
Dengan meningkatkan literasi dan pengetahuan tentang modus penipuan online, masyarakat akan bisa mengenali tanda-tanda penipuan dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri.
Peningkatan kejahatan siber merupakan tantangan yang harus kita hadapi bersama. Dalam hal ini, peran aktif masyarakat sangat penting.
Dengan menjadi lebih waspada dan bijak dalam bertransaksi online, kita bisa membantu mengurangi angka penipuan online dan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terpercaya. (*)
~ H.J.H.J.
#siber
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI