Film ini menggambarkan obsesi yang terjadi di medsos, dan keinginan manusia untuk menciptakan citra sempurna yang seringkali tidak nyata.
Melalui cerita yang cerdik, film ini mengingatkan kita akan bahaya menjadikan Instagram sebagai penentu nilai diri kita. Kita perlu mengingat bahwa kehidupan di alam digital adalah campuran dari kejadian nyata dan manipulasi.
Penting bagi kita untuk mempertahankan keseimbangan antara dunia maya dan kehidupan nyata, serta tidak menjadikan jumlah pengikut sebagai ukuran kebahagiaan atau kesuksesan.
Jadi... Suatu saat Instagram down atau error lagi, tak perlu gelisah, cukup menumpahkan resah menjadi tulisan di Kompasiana. (*)
~ H.J.H.J.