Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Black Swan", Pengaruh Narsistik dan Perjalanan Gelap

19 Mei 2023   00:00 Diperbarui: 18 Mei 2023   23:54 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natalie Portman dalam Black Swan (2010), foto dari Rotten Tomatoes.

Black Swan mengangkat tema 'harga' kesuksesan dan tekanan di industri seni, serta bagaimana ambisi tak terkendali dan keinginan untuk sempurna bisa menghancurkan fisik dan mental.

Bracingly intense, passionate, and wildly melodramatic, Black Swan glides on Darren Aronofsky's bold direction -and a bravura performance from Natalie Portman.
(Critics Consensus, Rotten Tomatoes)

Portman memberikan penampilan luar biasa sebagai Nina, menangkap kelemahan, ketegangan, dan kehausan akan validasi dengan kuat.

Black Swan menghadirkan pertanyaan tentang identitas dan transformasi, lewat kisah Nina yang berjuang dengan peran ganda Odette dan Odile, serta menyelidiki kompleksitas karakter manusia, dan peran identitas dalam kehidupan sehari-hari.

Sisi visual film ini mendapat pujian berkat tata rias, kostum, dan set yang gelap dan memikat, menciptakan atmosfer menegangkan. Kamera yang mengikuti gerakan balet dengan cermat dan sudut pandang intim, memberikan pengalaman sinematik mendalam.

Nina: It's about a girl who gets turned into a swan and she needs love to break the spell, but her prince falls for the wrong girl so she kills herself.

Black Swan juga menggambarkan konflik ibu dan anak dalam hubungan Nina dengan ibunya, Erica. Ketergantungan dan ketegangan rumit mereka berkontribusi pada perjalanan psikologis Nina.

Film ini menggali tema hubungan keluarga, pengaruh orang tua terhadap ambisi dan kepercayaan diri anak, serta dampaknya pada perkembangan identitas mereka.

Dengan penampilan kuat Portman, alur cerita kompleks, dan visual yang kuat, film ini memperlihatkan rapuhnya kehidupan di tengah tekanan dan ambisi tak terbatas. (*)


~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun